Kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah semakin meluas. Kebakaran yang terjadi di wilayah Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) petak 27 tepatnya di Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung ini sudah mencapai 20 hektar. Asisten Perhutani BKPH Temanggung, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perum Perhutani Kedu Utara, Juni Junaedi, Rabu(07/09/2011) di Temanggung, mengatakan hingga siang ini kebakaran hutan belum bisa dipadamkan.
"Kami masih berupaya memadamkan api di lereng. Api menyebar ke RPH Mangli dan RPH Kecepit. Pemadaman saat ini masih terus berlangsung dilakukan personel Perhutani, Polri, TNI dan warga sekitar," ujar Juni.
Juni menjelaskan kebakaran mulai terjadi Selasa (06/09/2011) sekitar pukul 18.45 WIB. Cuaca yang kurang mendukung untuk proses pemadaman menjadi hambatan. Apalagi pemadaman dilakukan secara manual. Di atas puncak dan lereng Gunung Sumbing angin bertiup kencang sehingga menambah proses percepatan penyebaran titik api.
Juni menuturkan kebakaran hutan yang terjadi semalam juga sempat merambat ke BKPH Mangli wilayah Magelang. Namun pagi tadi kebakaran di wilayah tersebut sudah bisa dipadamkan.
Pawit Widodo (46), Mandor Polisi Teritorial Resort Pemangku Hutan (RPH) Mangli BKPH Kedu Utara menjelaskan setelah beberapa hutan alam dan hutan pinus ikut terbakar.
"Paling tidak yang paling banyak adalah hutan alam yang terdiri dari tanaman pohon Akasia Dekuran, Kemlandingan, rumput kecil dan rumput Ruman Taji. Kalau hutan pinusnya belum bisa kita hitung," jelas Pawit.
Pawit menambahkan kesulitan pemadaman selain cuaca tidak mendukung juga upaya pemadaman dilakukan secara manual. Pemadaman manual ini dengan cara membuat 'ilaran' (sekat) dengan membabat dan menebang pohon agar api kebakaran tidak menjalar lebih luas kembali.
RPH Mangli, Kabupaten Magelang sendiri berhasil memadamkan kobaran api dengan mengerahkan sebanyak 10 anggota polisi hutan (Polhut), 40 anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Lestari, 60 anggota LMDH Sumbing Lestari.
"Kita melakukan upaya pemadaman dengan cara membuat ilaran dan memukul-mukulkan kayu dan ranting kering ke api yang merembet cepat karena musim kemarau panjang saat ini," tutur Pawit.