Lumajang - Anak-anak korban erupsi Gunung Semeru di pos pengungsian Desa Penanggal, mendapat trauma healing. Tim DVI Polda Jatim bersama RS Bhayangkara Lumajang dan Bondowoso, memberikan trauma healing, di beberapa pos pengungsian.
Mereka diberi permainan ringan agar bisa mengobati trauma yang dialami anak-anak. Benar saja anak-anak tampak ceria mengikuti setiap permainan, meski nyawa nyaris terenggut ditambah rumah serta harta benda orang tuanya tertimbun material vulkanik dari gunung tertinggi di pulau Jawa.
Dinda, salah satu anak pengungsi dari Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, misalnya. Saat awan panas guguran mengguyur desanya, dia langsung lari bersama orang tuanya hingga dievakuasi.
"Senang dan bahagia diberi trauma healing, disuruh nyanyi, mengaji dan bermain, sedikit menghibur dan melupakan kejadian mencekam saat awan panas guguran Gunung Semeru datan dan sapu desanya," jelas Dinda, saat ditemui di lokasi, Rabu (8/12/2021).
Salah satu petugas tim trauma healing menyebut, bencana alam erupsi Semeru membuat anak-anak mengalami trauma berat. Apalagi desanya sudah tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
"Semoga trauma healing ini bisa membantu kondisi psikologis anak-anak," jelasnya.
Data dari BPNB hingga saat ini sebanyak 5 ribu lebih warga terdampak erupsi Gunung Semeru dan ada 1.300 warga mengungsi di beberapa tempat pengungsian. Sementara korban meninggal hingga kini berjumlah 34 orang, 22 jenazah sudah teridentifikasi. 18 Jenazah sudah diserahkan ke keluarganya, 8 lainnya belum teridentifikasi.
sumber: detik.com