Titik Api Terpantau di 381 Lokasi Sumatra
Pekanbaru: Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, Warih Puji Lestari, mengatakan saat ini di Pulau Sumatra telah terjadi pertumbuhan titik api atau hotspot yang kian pesat dari seratusan meningkat menjadi 381 lokasi.
Warih, di Pekanbaru, Jumat (9/9), mengatakan dari 381 titik api yang terpantau satelit cuaca "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA) 18 dioperasikan Singapura, sebaran terbanyak hotspot di Sumatra Selatan mencapai 179 titik.
Peringkat kedua, kata Warih, diraih Provinsi Jambi dengan lokasi sebaran sekitar 94 titik, menyusul Provinsi Riau 78 lokasi, Lampung 12, Sumatra Utara enam, Bangka Belitung lima, Sumatera Barat empat, Bengkulu dua, dan Provinsi Aceh satu titik api.
"Untuk Riau, sebaran titik api terdeteksi di delapan kabupaten, seperti di Rokan Hulu dan Siak, masing-masing terdapat satu titik api," katanya.
Kemudian lanjut Warih, titik api juga terdapat di Kabupaten Kampar sebanyak dua lokasi, Rokan Hilir tiga Kuantansingingi empat, Indragiri Hilir 15, Pelalawan 25, dan Indragiri Hulu 27 titik.
Tingginya kemunculan titik api di sebagian besar Sumatera khususnya Riau, menurut Warih, lebih disebabkan cuaca saat ini masih cenderung panas sehingga merangsang kekeringan di sejumlah wilayah yang terdapat lahan hutan atau dipenuhi semak belukar.
"Kondisi ini sebaiknya tidak diperparah lagi dengan aktivitas pembakaran lahan karena hal demikian dapat menyulut suhu udara panas dan kekeringan semakin parah," kata Warih.
Dia memprediksi titik api terpantau pada Kamis (8/9) tersebut dimungkinkan akan terus bertambah mengingat saat ini musim masih dalam tahap transisi atau pancaroba dari kemarau ke penghujan.
"Prakiraan cuaca saat ini (Jumat, 9/9) hingga beberapa hari kedepan, sebagian besar wilayah Sumatera terutama Riau juga masih minim hujan.
Potensi masih tetap ada, tetapi kemungkinan hujan turun masih berintensitas ringan hingga sedang dan sifatnya lokal," kata Warih. (Ant/ICH)
Sumber: Metrotvnews.com