15 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Krisis Air Bersih
SUKABUMI (Pos Kota) – Sekitar 15 dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami krisis air bersih. Kondisi ini terjadi karena wilayah kabupaten terluas se-Jawa dan Bali ini mengalami kemarau cukup panjang.
Dari hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, ada 15 kecamatan krisis air bersih. Ke-15 kecamatan tersebut tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi. Wilayah terparah yakni di Kecamatan Sagaranten dan Surade.
Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Ferry A Furqon menjelaskan, umumnya wilayah krisis air berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Krisis air bersih, lanjutnya, yakni terjadinya kemarau panjang. Akibatnya, berimbas kepada penurunan debit air sungai malah ada yang sudah kering.
“Kami mengantisipasi krisis air bersih ini berkoordinasi dengan PDAM. Agar wilayah yang krisis masih bisa mendapatkan air bersih,” kata Furqon.
Antisipasi krisis ari lainnya, sambung Furqon yakni bekerjasama dengan pihak swasta melalui progam Corporate Social Responsibility (CSR). Caranya, pihak swasta tersebut diminta untuk membuat sarana air bersih untuk daerah yang kekurangan air bersih.
Sementara itu, dari pantauan Pos Kota hampir di semua wilayah di Kabupaten Sukabumi kesulitan air bersih. Banyak warga berbondong-bondong mengantri mendapatkan air bersih di sejumlah sumber mata air. Pasalnya, sumur di daerah warga yang tidak memiliki aliran air sungai maupun sumber mata air kondisinya sekarang sudah kering. Kalaupun ada, airnya keruh. (sule/b)