AYOJAKARTA.COM--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui Daryono mengungkapkan hasil analisis gempa yang terjadi di Turki baru-baru ini.
Sebuah gempa berkekuatan 7,8 Magnitudo telah terjadi di Turki pada Senin (6/2/2023).
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mengungkapkan hasil analisis tentang gempa Turki yang terjadi pada pagi hari ini.
Daryono melaporkan informasi yang telah diketahui tentang pusat gempa, jalur patahan, hingga sejarah kegempaan yang terjadi di Turki sejauh ini.
Dikutip AyoJakarta.com dari akun twitter @DaryonoBMKG, gempa Turki yang terjadi pagi ini diketahui berpusat di Turki selatan.
Tak hanya itu saja, Daryono juga menyebutkan bahwa pusat gempa ini berada di persimpangan tiga lempeng tektonik.
“Gempa merusak M7.8 yang berpusat di Turki selatan, berada di persimpangan tiga Lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika,” ujar Daryono melalui cuitannya.
Sementara itu, hasil monitoring dari BMKG menyebutkan bahwa gempa susulan yang terjadi di Turki ini menunjukkan retakan jalur patahan dengan jarak lebih dari 300 km.
Bukan main-main, retakan pada jalur ini diperkirakan terjadi sepanjang Patahan anatolia timur.
“Hasil monitoring gempa susulan Turki Selatan menunjukkan panjang retakan di jalur patahan lebih dari 300 kilometer. Patahan ini pecah hampir sepanjang Patahan Anatolia Timur,” terangnya.
Sementara itu, Daryono menyatakan bahwa gempa bumi yang terjadi pada pagi ini menjadi peristiwa kegempaan dengan kekuatan Magnitudo terbesar sepanjang sejarah yang tercatat. Adapun catatan sebaran gempa ini dilihat sejak dioperasikannya seismograf atau alat pencatat gempa pada tahun 1900-an.
“Dengan mengamati sebaran gempa Magnitudo > 7 sejak dioperasikan seismograf (~1900), peristiwa gempa besar dan merusak M7.8 hari ini merupakan gempa yang terbesar yang pernah tercatat di wilayah Turki Selatan,” ungkapnya.
Di sisi lain, sejarah gempa bumi Turki menyebutkan bahwa sebagian besar gempa di negara tersebut hanya terjadi di wilayah bagian utara, bukan selatan.
“Sejarah gempa Turki mencatat, selama ini sebagian besar gempa kerak dangkal dahsyat hanya terjadi di sepanjang Sesar Anatolia Utara di wilayah Turki Utara, bukan di selatan,” tulisnya.***