JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sedikitnya terjadi 32 bencana dalam sepekan terakhir atau per periode 27 Maret hingga 2 April 2023.
Dari kejadian bencana itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 47 luka-luka, 75.021 jiwa mengungsi dan terdampak, 21.237 rumah terendam dan 106 rumah rusak.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan kejadian bencana dalam sepekan terakhir berkurang dari pekan sebelumnya. Sementara itu, kejadian bencana terbanyak yakni hidrometeorologi basah.
“Kita bisa lihat dari gambaran dari kejadian bencana sepekan, ada 32 kejadian bencana berkurang memang dari Minggu lalu. Minggu lalu kita ada 47 kejadian bencana tetapi tetap dominan di hidrometeorologi basah, ada banjir, puting beliung, dan tanah longsor, kebakaran hutan ada dua kejadian,” ungkap Aam sapaan akrab Abdul Muhari dikutip dalam keterangannya saat Konferensi Pers secara virtual, Selasa (4/4/2023).
Aam mengatakan berkurangnya kejadian bencana sepekan terakhir merupakan pertanda transisi musim hujan ke kering. “Artinya memang kita mulai masuk masa musim transisi dari hujan ke kering.”
Selain itu, Aam mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). “Kita sudah sudah cukup intens rapat untuk menyiapkan mitigasi Karhutla, tetapi tentu saja kita tidak boleh meninggalkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi hidrometeorologi basah.”
Aam menjelaskan bahwa distribusi kejadian bencana paling banyak masih di banjir dan puting beliung.
“Distribusinya sebenarnya cukup cukup merata yang dengan kebakaran hutan itu di daerah (Indonesia) lebih ke utara, memang karena faktor regional yang menyebabkan adanya awan hujan masuk ke Indonesia itu adalah Siklon Tropis di sebelah (selatan) sehingga dominan yang terdampak adalah Indonesia tengah, barat, bagian dari tengah ke selatan. Sedangkan yang bagian utara sudah mulai kering dan Aceh sudah mencatatkan kebakaran hutan," ujarnya.
“Dari pulau ke pulau saat ini sudah baik itu kebakaran hutan maupun bencana lainnya banjir dan cuaca ekstrem sudah tertangani semua relatif sudah kondusif begitu juga yang di Jawa,” ungkap Aam.