SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Polri mewaspadai potensi bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan melakukan mitigasi serta menyiapkan sarana dan prasarana agar tidak berdampak pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Ir- jen Pol Sandi Nugroho, di Jakarta, Jum- at (28/4/2023), mengatakan kerawanan bencana yang menjadi perhatian jajaran kepolisian seperti gempa bumi, abrasi, dan cuaca ekstrem. "Potensi bencana di NTT ada kerawanan gempa bumi dan ab- rasi, kemudian hidrometeorologi dan juga tingkat panas di NTT yang cukup tinggi," kata Sandi.
Sejumlah bencana alam masih terjadi di wilayah NTT, seperti banjir di Kabupa- ten Manggarai Barat akibat luapan Su- ngai Wae Jare pada Kamis (27/4/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Ge- ofisika (BMKG) juga mengimbau masya- rakat setempat terkait potensi hujan dan angin kencang.
Terpisah, Asisten Operasi (Asops) Ka- polri, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, mengatakan, Polri bersama pemangku kepentingan terkait, dalam hal ini TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memiliki standar pro- sedur operasi (SOP) dalam menghadapi bencana saat KTT ASEAN 2023 berlang- sung.
Salah satunya adalah penanganan eva- kuasi, baik terhadap tamu naratetama, naratama, maupun delegasi lain yang ter- dampak bencana alam. Penanganan eva- kuasi akan dilakukan Paspampres, TNI, Polri, serta BNPB berdasarkan prosedur penanganan bencana alam yang sudah disepakati bersama.
"Polri juga menyiapkan peralatan SAR (pencarian dan penyelamatan) seperti perahu karet, helikopter, serta personel- personel yang memiliki kemampuan SAR dalam pelaksanaan pengamanan nanti- nya," ujar Agung.
Saat ini, Polri sudah melakukan ber- bagai persiapan untuk mengamankan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di La- buan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada 9-11 Mei mendatang. Persiap- an itu salah satunya mengerahkan 2.627 personel pengamanan, yang terdiri atas 947 personel dari Mabes Polri, 1.660 per- sonel dari Polda NTT, dan 20 personel dari Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain pengerahan ribuan personel, Polri juga memperkuat fasilitas di La- buan Bajo seperti keberadaan kamera pengawas (CCTV) guna memperkuat pengendalian dari command center, dari bandara sampai tempat acara dan ako- modasi. Kamera CCTV yang disiapkan dilengkapi dengan teknologi pengenal wajah (face recognition) guna mendetek- si daftar tamu atau orang-orang yang di- curigai akan melakukan tindak pidana. (antaranews.com)