Gunung Marapai Kembali Keluarkan Debu Vulkanik
BUKITTINGGI - Gunung Marapi yang berlokasi di daerah Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengeluarkan debu vukalkanik, Selasa (20/9) sekitar pukul 06.45 WIB.
Dari Pantuan ANTARA terlihat dari jauh puncak Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik, kumpulan asap hitam terlihat dari daerah Bukittinggi, Selasa (20/9). Andi warga Bukittinggi, mengatakan ketika mau berangkat kerja, dari dalam rumah mendengar ada suara letusan, mengira suara letuasan terus berasal dari kendaraan.
"Namun ketika keluar rumah melihat dari jauh, Gunung Marapi mengeluarkan asap hitam," katanya. Dia menambahkan, aktivitas gunung Marapi yang mengeluarkan debu vulkanik sudah sering dilihat oleh masyarakat sekitar Bukittinggi dari jauh.
"Debu yang dikeluarkan tersebut belum membahayakan bagi masyarakat sekitar Bukittinggi," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Arif warga Agam, mengatakan Gunung Marapi memang sering mengeluarkan debu vulknik "Bagi masyarakat debu vulkanik merupakan hal yang biasa yang sering dilihat, belum berdampak bagi kehidupan masyarakat sekitar Kabupaten Agam," katanya.
Dia menambahkan, debu vulkanik yang dimuntahkan oleh Gunung Marapi tersebut sangat bermanfaat bagi pertanian. "Debu vulkanik bercampur belerang yang dimuntahkan dari Gunung Marapi dapat menyuburkan persawahan milik masyarakat," katanya.
Petugas pengamatan Gunung Marapi Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) , Ujang mengakui, sekarang ini Gunung Marapi kembali mengeluarkan debu vulkanik yang bercampur belerang dari puncaknya.
"Ketinggian debu vulkanik bercampur dengan belerang yang dikeluarkan Gunung Marapi tersebut ada sekitar 150 hingga 200 meter,"katanya.
Menurutnya, sebarannya abu vulkanik waktu itu menjangkau beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpanjang. "Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik sejak bulan Agustus hingga sekarang ini sudah lebih dari 15 kali terjadi," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat di berada di sekitar kawasan Gunung Marapi agar selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat adanya pergerakan Gunung Merapi melalui semburan debu vulkanik. Sekarang ini masih pada status Gunung Marapi waspada level II.
"BGPVMB masih menetapkan status gunung waspada level II. Masyarakat dan pendaki masih dilarang melakukan pendakian sampai tiga kilometer dari puncak," katanya.(Ant)
Sumber: Sinar Harapan