Gunung Lokon di Sulawesi Utara, hingga Selasa masih memuntahkan debu vulkanik dari kawah Tompaluan sampai 11 kali. "Hingga kini letusan dengan kategori kecil masih terjadi. Ketinggian debu letusan diperkirakan mencapai 300 meter dari bibir kawah. Tercatat sudah terjadi 11 kali letusan hingga pukul 07.41 WITA," ujar staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Yudi, di Tomohon.
Menurut dia, letusan yang terjadi pada Senin (19/9) tercatat sebanyak 43 kali sejak pukul 01.43 WITA hingga 23.53 WITA.
Frekuensi letusan yang terjadi tersebut tergolong paling banyak dibandingkan rentetan letusan sepanjang bulan Agustus lalu. "Bukan tidak mungkin letusan hari ini akan melebihi letusan yang terjadi kemarin," katanya menambahkan.
Secara visual digambarkan Yudi, asap kawah yang keluar putih sedang sampai tebal keabuan.
Tinggi embusan diperkirakan mencapai 300 meter.
Selain itu, kata dia, data seismik mencatat terjadi dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 11-14 milimeter, lama gempa lima detik, serta satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo enam milimeter dan lama gempa 35 detik.
Selain itu, sempat terekam satu kali gempa tektonik dengan amplitudo 28 milimeter, lama gempa 20 detik dan 18 kali gempa embusan beramplitudo 4-15 milimeter, lama gempa 10-80 detik.
Menurut Yudi, semakin banyak pasokan energi yang berbentuk gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), semakin membuka peluang akan terjadi jumlah letusan.
"Rentetan letusan yang sampai puluhan kali ini mengindikasikan suplai energi dari dalam masih terus berlanjut dan dilepaskan secara perlahan-lahan dalam bentuk letusan," katanya.
Yudi kembali berharap warga tetap mematuhi radius bahaya Gunung Lokon 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. "Bukan tidak mungkin letusan bisa diiringi dengan lontaran material pijar. Apalagi hingga kini statusnya masih siaga levcel III dan belum diturunkan ke waspada level II," katanya.
sumber:republika