Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Kabut asap dari kebakaran hutan di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, menyebabkan ratusan warga daerah tersebut mulai diserang penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Informasi diperoleh, Senin, hampir setiap hari ratusan warga pada tiga Kelurahan di Kecamatan Dempo Selatan, harus mendapatkan perawatan di berbagai puskesmas setempat, umumnya karena mengalami serangan ISPA yang diduga akibat kabut asap yang marak saat ini.
Kecamatan Dempo Selatan merupakan daerah di Kota Pagaralam yang diketahui paling banyak terdapat titik api dan mengalami kebakaran hutan dan lahan, sehingga menimbulkan kabut asap di daerah ini.
"Kebakaran hutan meningkatkan volume kabut asap di tiga kecamatan, yaitu Dempo Selatan, Dempo Tengah, dan Dempo Utara, bahkan dampaknya cukup besar memasuki minggu kedua September 2011 ini sebanyak 142 pasien ISPA dirawat di puskesmas setempat," kata Kepala Bidang Program Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pagaralam, dr Purwa.
Dia merincikan pasien ISPA itu, di Puskesmas Bandar, Kecamatan Dempo Selatan, sebanyak 107 orang, yaitu 12 bayi, 23 anak-anak, dan 72 orang pasien dewasa.
Sedangkan di Puskesmas Sandaraging, Kecamatan Dempo Tengah merawat 14 pasien anak-anak, Puskesmas Bumiagung, Kecamatan Dempo Utara merawat 8 orang pasien ISPA, terdiri dari 4 bayi dan 4 anak-anak.
"Selama ini puskesmas di tiga kecamatan tersebut hanya merawat sekitar 5 hingga 10 pasien yang mengalami serangan penyakit ISPA, dan itu pun dari kalangan warga yang sudah tergolong lanjut usia," ujar dia lagi.
Namun, kata dia, sejak meningkat kasus kebakaran hutan di tiga daerah, yaitu Keluarahan Lubukbuntak, Atungbungsu, dan Kancediwe, Kecamatan Dempo Selatan, menimbulkan banyak kabut asap.
"Kabut asap inilah yang cukup berpengaruh dengan peningkatan warga di tiga kecamatan tersebut mengalami serangan ISPA, terutama dari kalangan bayi dan anak-anak," kata Purwa pula.
Direktur RSD Besemah, dr Edy Kenedi, membenarkan, memasuki musim kemarau tahun ini terjadi peningkatan penderita ISPA khususnya akibat kabut asap, pada Juli sebanyak 189 pasien dan Agustus mencapai 213 orang, sedangkan satu pasien meninggal dunia.
Menurut dia, penderita ISPA akut justru mengalami penurunan dari 79 penderita pada Juli, menjadi 63 orang Agustus ini.
"Sedangkan penyakit hipertensi dan penyakit jantung juga merupakan kasus paling banyak dialami pasien yang berobat di RSD Besemah," kata dia pula.
Berdasarkan data rekam medik di RSD Besemah per Juni 2011 ini, dari 10 pasien yang dirawat, sebanyak 5 hingga 6 orang merupakan pasien ISPA dan penyakit jantung.
"Rata-rata penyakit ISPA, hipertensi, dan jantung dialami pasien yang sudah berumur atau berusia lanjut," kata dia.