
Tujuh orang telah tewas dan empat lainnya hilang dalam banjir dan tanah longsor di Filipina utara. Di China, dengan banjir hebat di utara dan selatan negara itu, terbetik laporan bahwa lebih dari 130 orang telah tewas.
Banjir di China timur laut dilukiskan sebagai yang terburuk dalam kurun waktu puluhan tahun. Dalam satu insiden, 54 orang tewas dan hampir 100 hilang setelah Sungai Nei di provinsi Liaoning meluap.
Di selatan, air bah di provinsi Guangdong menyebabkan banyak orang terperangkap di rumah mereka.
Helikopter militer telah dikirim untuk mengantarkan air bersih dan makanan ke daerah-daerah yang sulit dicapai. Hampir 3,000 tentara dikerahkan untuk membantu upaya pertolongan.
Hujan musim panas biasa terjadi di China, tapi kata pihak berwenang, kerusakan akibat hujan yang sangat lebat kali ini jauh lebih buruk daripada biasanya.
Di Rusia timur jauh, banjir yang mencapai rekor memaksa evakuasi lebih dari 19,000 orang.
Pihak berwenang memperingatkan keadaan bakal memburuk karena hujan lebat terus turun di daerah itu, tapi tidak ada laporan tentang korban jiwa.
Puluhan kota dan desa tergenang di daerah Khabarovsk dekat perbatasan China. Tentara dikirim ke daerah itu.
Salah-satu cabang dari Sungai Amur, yang biasanya hanya beberapa ratus meter lebarnya, menjadi lebih dari 10 kilometer.
Di Filipina, 60 persen ibukota tergenang air.
Hujan musiman dan badai tropis Trami menyebabkan curah hujan sebulan turun dalam 24 jam, menggenangi daerah-daerah yang rendah dan memaksa evakuasi ribuan orang.