Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara terus bererupsi hingga letusannya mencapai 25 kali sejak Rabu (21/9) pukul 00.00 WITA-18.00 WITA. "Aktivitas Gunung Lokon masih di atas normal karena frekwensi letusannya masih tinggi," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Manado, Sulut, Rabu ini.
Meski letusan cukup banyak, namun dijelaskan Farid, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung tidak menaikkan status Gunung Lokon ke awas level IV. "Statusnya masih siaga level III dan tidak dinaikkan. Letusannya masih kecil meskipun frekwensinya cukup banyak hingga puluhan kali," katanya.
Sejak Selasa (20/9) malam pukul 18.00 WITA-24.00 WITA, jumlah gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal naik signifikan hingga mencapai 78 kali dibanding hari-hari sebelumnya yang kurang dari 10 kali. Pos pengamatan gunung api mencatat, terjadi 14 kali gempa vulkanik dalam (VA) amplitudo 10-37 milimeter, dan 64 kali gempa vulkanik dangkal amplitudo 3-8 milimeter, lama gempa 3-6 detik.
Selain itu tercatat juga 23 kali gempa embusan amplitudo 8-30 milimeter, lama gempa 12,5-120 detik. "Meskipun gempa vulkanik dalam dan dangkal cukup banyak, namun energi yang berasal dari dalam terus dikeluarkan dalam bentuk letusan. Karena itu, bisa kita lihat letusannya cukup banyak," jelasnya.
Akan jadi persoalan menurut dia, bila suplai energi dari dalam cukup besar, namun tidak bisa keluar karena terhalang sumbat lava. "Tinggal tunggu energi yang cukup besar, maka akan terjadi letusan besar pula. Tapi untuk sekarang ini energinya terus dikeluarkan sehingga jauh dari letusan besar," imbuhnya.
Karena itu Farid berharap, warga tetap bersiaga. Apalagi aktivitas vulkanik masih tinggi dan terus diiiringi letusan meski kategori kecil dengan ketinggian letusan 250.