Aktivitas kegempaan Gunung Anak Ranaka di perbatasan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/9) kembali meningkat. Petugas Pos Pemantau Gunung Anak Ranaka Bernadus Taut mengatakan sejak dini hari hingga sore terjadi 30 gempa vulkanik. Namun kondisi itu belum bisa dijadikan alasan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengevakuasi warga.
Warga diminta tidak percaya informasi yang menyebutkan gunung akan meletus, karena sejauh ini belum terjadi tanda-tanda gunung setinggi 2.247,5 meter di atas permukaan laut (dpl) itu akan meletus. "Belum ada tanda-tanda gunung akan meletus," katanya.
Peningkatan aktivitas kegempaan itu merupakan yang kedua kali setelah status Anak Ranaka ditingkatkan dari level waspada ke siaga pada 8 September lalu. Pada 14 September aktivitas kegempaan Anak Ranaka juga meningkat sebanyak enam kali gempa vulkanik dari biasanya antara satu sampai dua kali gempa setiap hari.
Meski terjadi peningktan aktivitas, ia minta warga yang bermukim di kaki gunung tidak mengungsi. Namun, selalu waspada dan dilarang mendekat ke kawah gunung. Sedangkan secara visual, menurut Bernadus, puncak Anak Ranaka terlihat cerah serta tidak mengeluarkan asap solfatara. (PO/OL-01)
sumber: mikom