Surabaya - BPBD Jawa Timur mengajak masyarakat waspada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi hingga bulan Februari mendatang. Cuaca ekstrem memicu bencana hidrometeorologi di antaranya adalah hujan dan angin kencang.
Untuk mencegah hal itu, warga diimbau berlindung di bawah pohon atau di bawah bangunan yang atapnya rapuh.
"Karena berkaitan dengan hujan dan angin kencang, kalau memang sudah terjadi hujan dan angin kencang jika berada di jalan, jangan berlindung di bawah pohon atau di bawah bangunan yang atapnya rapuh. Nanti potensinya bisa runtuh," imbau ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Heru Wibowo saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (24/1/2024).
Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya tidak membuang sampah sembarangan, memotong daun dan ranting pohon, membersihkan saluran air hingga sungai, menjaga kebersihan lingkungan, hingga selalu update kondisi cuaca.
Berkaitan dengan potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi ini, BMKG juga telah membentuk posko di tiap kabupaten/kota serta berkoordinasi secara aktif untuk memantau kondisi cuaca dan potensi bencana yang mungkin timbul di wilayah Jawa Timur.
"Kami juga selalu update rilis dari BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca, potensi hujan dan angin kencang akan turun di mana. Kita kan ada peringatan 3 hari ke depan, kita update terus ke tiap kabupaten/kota lewat pusdalog kami agar tiap kabupaten/kota juga siap dengan potensi ancamannya," tandas Heru.