Gresik - BMKG menyebut gempa Bawean merupakan salah satu yang terkuat di Laut Jawa. Gempa Bawean berkekuatan M 5,9 dan M 6,5 terjadi pada Jumat (22/3).
Gempa tersebut terjadi karena dipicu reaktivasi sesar tua di Laut Jawa. Selain itu, gempa Bawean adalah gempa kerak dangkal yang bersifat merusak.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa kuat di Laut Jawa terbilang langka. Dan, gempa yang terjadi beberapa hari lalu itu merupakan salah satu yang terkuat setelah tahun 1950.
Dari data BMKG hingga Minggu pagi, tercatat sudah terjadi gempa susulan sebanyak 239 kali, dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang.
"Jika hari Jumat dalam satu jam bisa terjadi 19 kali gempa, maka data hingga Minggu, menunjukkan dalam satu jam terjadi 2-3 kali gempa. Semoga kondisi tektonik sumber gempa di Bawean segera stabil dan aman kembali," sambungnya.
Lebih lanjut, Daryono menyebut, gempa Bawean bisa menjadi pelajaran penting akan ancaman gempa yang merusak Jawa Timur. Tidak hanya berasal dari selatan, yaitu sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dan sesar-sesar aktif di daratan.
"Tetapi ternyata juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur," pungkasnya.
sumber: detik.com