Kawasan hutan di lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tepatnya di petak 21 Resor Pemangku Hutan (RPH) Anggrugondok, terbakar. Kebakaran terjadi sejak Sabtu sore hingga Ahad (25/9) siang, api masih berkobar.
"Titik api pertama diketahui pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB, namun di atas Sindoro turun kabut sehingga kebakaran tidak terpantau dengan jelas dan petugas Perhutani berupaya memadamkan api pada Minggu pagi," kata Wakil Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, Sukmono, ketika dihubungi, Ahad ini.
Berdasarkan pantauan, terdapat beberapa titik api di kawasan hutan yang terbakar berupa ilalang tersebut. Sukmono mengatakan, kebakaran terjadi di luar kawasan tanaman hutan berada di atas tegakan berupa padang rumput, saat ini kawasan yang terbakar sekitar 10 hektare.
Ia mengatakan, sekitar 30 petugas Perhutani dari BKPH Wonosobo dan Temanggung memadamkan api dengan cara manual, yakni menggunakan ranting pohon dipukulkan pada kobaran api. Ia menengarai kebakaran tersebut disebabkan ulah para pendaki yang membuat perapian, namun saat turun mereka belum mematikannya dengan benar.
"Diduga kuat api dari perapian yang dibuat para pendaki, karena titik api berasal dari puncak dan kemudian api merambat turun, namun tidak sampai ke tanaman hutan," katanya.
Lokasi kebakaran tersebut berbatasan dengan petak 10 wilayah RPH Kwadungan, BKPH Temanggung yang pada Juli lalu juga terbakar sekitar empat hektare. Kepala RPH Kwadungan, Slamet Raharjo, mengatakan, kobaran api terlihat jelas pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, karena sebelumnya kawasan Sindoro diselimuti kabut.
Ia mengatakan, pada musim kemarau seperti sekarang ini pendaki dilarang membuat perapian di puncak karena kondisinya kering sehingga mudah menimbulkan kebakaran jika ada percikan api. "Namun, karena kondisi di puncak sangat dingin mereka nekat membuat perapian untuk menghangatkan badan. Kalau hal tersebut terpaksa dilakukan pendaki tidak boleh gegabah, waktu meninggalkan perapian jangan sampai menyisakan bara yang rawan menimbulkan kebakaran hutan," katanya
sumber:antara