Topan Nesat Hantam Filipina, 1 Tewas
MANILA - Topan Nesat menghantam Filipina, Selasa (27/9) menimbulkan hujan lebat dan angin kencang yang menerbangkan atap-atap, menumbangkan pohon-pohon dan tiang-tiang listrik.
Filipina dilanda 20 topan setiap tahun, banyak dari mereka menimbulkan korban jiwa, tetapi pihak berwenang memperingatkan bahwa Nesat adalah salah satu terbesar yang menghantam negara itu tahun ini dengan membawa hujan lebat dan angin kencang dua kali kekuatan rata-rata topan.
"Topan ini sangat luas, sekitar 650km , dan menghantam sebagian besar (pulau utama) Luzon,kata Wakil Menteri Sains Graciano Yumul, yang mengawasi biro cuaca negara itu kepada wartawan.
Nesat melanda bagian timur laut Luzon menjelang Selasa pagi, menimbulkan angin berkecepatan maksimum sampai 140km per jam dan hembusan angin mencapai 170km per jam.
Badan Manajemen Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan seorang bayi tewas ketika ia jatuh ke satu sungai yang meluap di provinsi Catanduanes di timur.
Empat orang lain hilang dan ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat sepanjang hari itu.
Provinsi-provinsi pertanian Isabela dan Aurora adalah yang paling parah akibat topan itu, kendatipun siaga badai juga diberlakukan di lebih dari 40 daerah lainnya, temasuk ibu kota Manila,kata biro cuaca negara itu.
Istana presiden mengumumkan penutupan sekolah dan kantor-kantor pemerintah di Manila dan daerah-daerah lainnya.
Beberapa jalan di Manila, kota yang berpenduduk 12 juta jiwa, tidak bisa dilalui Selasa pagi akibat banjir dan reruntuhan yang jatuh termasuk pohon-pohon yang tumbang.
Pasar Bursa Filipina juga menghentikan kegiatannya, sementara operasi-operasi kereta api di Manila terhenti akibat aliran listrik putus menyebabkan para penumpang terlantar pada jam sibuk Selasa, kata para pejabat. (Ant/AFP)
Sumber: Sinar Harapan