Frekwensi Letusan Gunung Lokon Menurun
MANADO - Frekwensi letusan dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Sulawesi Utara, sejak Senin (26/9) hingga Selasa (27/9) semakin menurun dibanding beberapa hari sebelumnya yang mencapai puluhan kali tiap hari.
"Frekwensi letusannya memang menurun meski aktivitas vulkaniknya masih berada di atas normal," ujar Yudi, staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Tomohon, Selasa.
Meski demikian, katanya, peluang terus terjadinya letusan masih memungkinkan apalagi hingga kini suplai energi dari dalam berbentuk gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal masih terus terekam.
"Hingga kini masih terjadi suplai energi yang memungkinkan terjadinya letusan. Pelepasan energi masih terus terjadi," ujarnya.
Dijelaskannya, periode enam jam hari ini sejak pukul 00.00 WITA tercatat dua kali gempa tektonik amplitudo 11-33 milimeter dengan lama gempa 70-80 detik.
Selain itu terekam pula dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 13 milimeter, lama gempa lima detik serta dua kali gempa embusan asap kawah yang dibarengi dengan debu vulkanik.
Secara visual, teramati asap kawah putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 25-150 meter.
"Tremor yang terekam 0,5-4 milimeter, dominan 2 milimeter. Tremor ini bisa diikuti dengan pengangkatan material magma," imbuh Farid Ruskanda Bina, Kepala Pos Pengataman Gunung Api Lokon dan Mahawu, di Kakaskasen, Kota Tomohon, Selasa.
Menurut Yudi, hingga kini aktivitas Gunung Lokon belum ada tanda-tanda normal karena aktivitas magmatik masih berlangsung.
"Dengan aktivitas yang masih tinggi ini bisa juga menuju ke letusan besar atau sebaliknya sementara menuju normal. Tapi kami tidak bisa memastikannya," jelasnya.
Di pagi ini, terjadi letusan kategori kecil sejak pukul 07.50 WITA, 08.24 WITA, 08.48 WITA, 08.52 WITA dan 08.56 WITA. Sedangkan kemarin sejak pukul 00.00 WITA-24.00 WITA terjadi tiga kali letusan masing-masing 14.29 WITA, 16.46 WITA dan 17.44 WITA. (Ant)