9 Kecamatan di Kab. Sukabumi Rawan Tsunami
SUKABUMI,(GM)-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sukabumi menyatakan, sembilan kecamatan di Kab. Sukabumi hingga saat ini merupakan zona rawan bencana tsunami. Daerah rawan tsunami sebagian besar berada di sekitar pesisir pantai di selatan Kab. Sukabumi. Karena itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi bencana tsunami secara tiba-tiba.
"Kita telah mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di zona rawan bencana tsunami di sepanjang pinggir pantai selatan Kab. Sukabumi agar senantiasa waspada. Hal itu dilakukan guna mencegah kemungkinan terburuk bila terjadi tsunami secara tiba-tiba," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Sukabumi, H. Irwan Fajar, S.H., M.Si., ketika ditemui "GM" di kantornya di Jalan Raya Nyomplong, Kec. Warudoyong, Kota Sukabumi, Selasa (27/9).
Walaupun saat ini belum ada tanda-tanda potensi tsunami di sepanjang pantai selatan Kab. Sukabumi, namun masyarakat harus selalu waspada.
"Hanya saja, masyarakat tidak harus terlalu panik bila nanti tiba-tiba terjadi bencana tsunami. Masyarakat bisa secepatnya menyelamatkan ke daerah yang relatif sangat aman di daerah masing-masing," ungkapnya.
Menurut Irwan, peningkatan kewaspadaan akan potensi bencana tsunami, utamanya harus dilakukan oleh sebagian besar warga di sembilan kecamatan. Secara geografis kesembilan daerah rawan bencana tsunami tersebut sebagian besar berada diselatan Kab. Sukabumi.
"Umumnya secara topografi keberadaan daerah di sembilan wilayah rawan bencana tsunami berada di sepanjang pesisir pantai selatan Kab. Sukabumi," ungkapnya.
Disebutkan, kesembilan lokasi yang merupakan zona rawan bencana tsunami tersebar di Kec. Palabuhanratu, Cikakak, Cisolok, Tegalbuleud, Ujunggenteng, Ciracap, Ciemas, Cibitung, disusul Kec. Surade. Seluruh daerah itu berada di daerah pesisir pantai di selatan Kab. Sukabumi.
"Hingga saat ini, sembilan daerah zona rawan bencana tsunami terus-menerus diwaspadai. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terjadi potensi tsunami," tukasnya.
Guna mewaspadai ancaman bencana tsunami tersebut, maka secara bertahap khusus dititik rawan bencana tsunami terus mengintensifkan sosoalisasi tentang pencegahan serta kesiapsiagaan penanggulangan bencana tsunami.
"Selain melakukan sosialisasi secara langsung kepada warga disekitar daerah rawan bencana, kita pun memberikan informasi melalui poster atau pamflet berisi tentang bagaimana melakukan penanggulangan bencana," katanya.
Sosalisasi tentang pencegahan serta kesiapsiagaan tentang penanggulangan bencana tsunami belum bisa dilakukan secara menyeluruh di seluruh daerah rawan bencana. (B.118)**