Status Papandayan Siaga 3
GARUT,(GM)-
Sampai saat ini, status Gunung Papandayan masih bertahan pada siaga level III dalam kondisi fluktuatif (kadang naik, kadang turun). Artinya, statusnya masih dalam keadaan aman sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, tidak tertutup kemungkinan, sewaktu-waktu statusnya naik menjadi awas, kendati hal itu sangat tidak diharapkan berbagai pihak.
Untuk mengantisipasi terjadinya status awas yang menuntut tindakan tanggap darurat, Komando Resort Militer (Korem) 062/Tarumanagara melalui Komando Distrik (Kodim) 0611/ Garut menggelar Geladi Posko I Kodim 0611/ Garut bertempat di area perkantoran Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar Subunit Rumah Perlindungan Sosial Petirahan Anak, di Jalan Raya Cisurupan Km 19, Kec. Cisurupan, Kab. Garut.
Kegiatan yang diikuti berbagai elemen seperti kepolisian, Gerakan Pramuka, Taruna Bela Negara, Linmas, LSM, Orari, dll. itu akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, dibuka Selasa (27/9) oleh Danrem 062/Tarumanaga, Kolonel Inf. Asrobudi dengan skenario meningkatkan kualitas mekanisme hubungan kerja antara komandan dengan staf, dilanjutkan dengan mengantisipasi keadaan tanggap darurat.
Menurut Asrobudi, kegiatan itu bertujuan untuk melatih prosedur hubungan komunikasi dalam penanggulangan bencana alam apabila Gunung Papandayan meletus. Kegiatan itu juga sebagai bentuk latihan bersahabat dengan alam.
"Saat ini status Gunung Papandayan masih bertahan pada siaga level III. Kendati status ini masih bisa dibilang aman, namun tidak tertutup kemungkinan sewaktu-waktu statusnya naik. Akan tetapi, tidak seorang pun bisa memastikan kapan Gunung Papandayan meletus. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita melakukan persiapan sebagai bentuk antisipasi sejak dini," jelasnya.
Danrem mengatakan, lebih baik mempersiapkan diri sejak dini namun Gunung Papandayan tidak meletus, daripada Gunung Papandayan meletus tapi sama sekali tidak ada persiapan. Ia juga berharap agar Gunung Papandayan tidak jadi meletus, sebab bencana ini sangat tidak diinginkan semua orang.
Dalam pelatihan itu juga ditentukan arah dan tempat pengungsian. Oleh karena itu, selaku direktur geladi yang bertanggung jawab penuh terhadap jalannya kegiatan, ia berharap agar peserta pelatihan memperhatikan titik pengungsian agar benar-benar aman dan nyaman.
Menurutnya, operasi tanggap darurat dilakukan apabila status Gunung Papandayan naik ke level awas. Kondisi ini diawali dengan pengumuman peningkatan kegiatan vulkanisme Gunung Papandayan. Memasuki status ini, penduduk yang bermukim pada radius 4 km harus dikosongkan. Begitu pun pada daerah yang dilintasi aliran lava pijar.
Sementara itu, Dandim 0611/ Garut, Letkol Arm. Edi Yusnandar, S.Ap. mengatakan, kegiatan Geladi Posko I merupakan persiapan peningkatan mekanisme hubungan kerja antara komandan dengan staf untuk melaksanakan penanggulangan akibat bencana alam.
Pelatihan itu juga merupakan upaya pemahaman dalam menanggulangi proses pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan di wilayah masing-masing dalam rangka operasi militer selain perang untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat. (aji)**
Sumber: Galamedia