SLEMAN - Dua early warning system (EWS) daerah aliran sungai (DAS) Gunung Merapi di Turgo, Turi dan Kalitengah Kidul, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, harus segera diperbaiki. Pasalnya, sirene dua EWS itu tidak berfungsi maksimal.
Hal itu diketahui saat Pemkab Sleman melakukan uji coba sirine EWS bersamaan dengan upacara detik-detik Proklamasi tingkat Kabupaten Sleman, di Dengung, Sleman, pada Sabtu, 17 Agustus lalu.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Heru Saptono, menjelaskan, dari hasil uji coba belum semua EWS berfungsi baik. Dari 12 EWS, dua di antaranya bermasalah.
“EWS di Turgo masih ada noise sedangkan di Kalitengah Kidul suara kurang keras, sedangkan untuk 10 EWS lainnya berfungsi sebagaimana yang diharapkan,” kata Heru, Senin (19/8/2013).
Selain di Turgo dan Kalitengah Kidul, 10 EWS lainnya tersebar di Pulowatu, Kinahrejo, Kepuharjo, Srunen, Kalitengah Lor, Bronggang, Jarahan, dan Merdikayen. Dari 12 EWS tersebut, tujuh EWS yaitu di Kalitengah Lor, Srunen, Batur, Tangkisan, Turgo, Kemiri dan Pulowatu dikendalikan secara otomatis dari lokasi di Denggung. Sedangkan lima EWS dibunyikan secara manual oleh petugas.
“Ke depan semua titik EWS dapat dibunyikan secara serentak,” terangnya.
Dia mengatakan setelah mengetahui permasalahan ini, pihaknya segera melakukan penyempurnaan dan kajian lebih lanjut, untuk mebambah titik lokasi sirine atau tidak.
Dengan langkah tersebut masyarakat akan lebih siap dalam tanggap bencana Gunung Merapi.