Sampit, Kalteng - Sedikitnya 90.000 pohon karet milik petani Desa Sei Delapa, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ludes terbakar.
"Kebun karet tersebut milik puluhan petani dan ditanam di atas lahan seluar 40 hektare lebih," kata salah seorang pemilik kebun karet, Arbit di Sampit.
Tanaman pohon karet yang terbakar tersebut rata-rata sudah berumur tiga tahun dan diperkirakan 1-1,5 tahun lagi siap dipanen.
Kerugian yang dialami puluhan petani akibat terbakarnya tanaman pohon karet tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Sejak mempersiapankan lahan hingga tanam dan pemeliharaan selama tiga tahun setiap petani mengeluarkan biaya sebesar Rp20-Rp25 juta lebih.
Menurut Arbit, tanaman pohon karet miliknya yang ikut ludes terbakar ada sebanyak 400 pohon lebih dan ditanam diatas lahan seluas dua hektare.
Terbakarnya ribuan pohon karet milik petani tersebut dipicu oleh warga yang membakar lahannya untuk persiapan musim tanam padi Oktober-Maret 2011/2012.
"Akibat pembakaran lahan tersebut api menjalar ke kebun karet, kondisi semak belukar yang kering dan hembusan angin yang kencang membuat kobaran api sulit dipadamkan," katanya.
Pemilik kebun sudah berupaya melakukan pemadaman, namun usaha tersebut sia-sia karena kobaran api membesar pada malam hari.
Hingga sekarang kabakaran masih terjadi dan meluas ke lahan yang dipenuhi semak belukar kering.
"Kebun karet yang selama tiga tahun kami rawat habis mati terbakar, padahal sebentar lagi tanaman tersebut bisa dipanen dengan harapan modal yang telah kami keluarkan dapat kembali," terangnya.