Bandung (ANTARA) - Sebanyak enam gunung api di Indonesia berstatus siaga atau level (III) dan pengawasan intensif dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
"Saat ini ada enam gunung api berstatus siaga atau level III, terakhir Gunung Anak Krakatau naik statusnya menjadi siaga sejak 30 September 2011," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono ketika dihubungi di Bandung, Selasa.
Selain Gunung Anak Krakatau yang berstatus siaga, lima gunung api lainnya yang berlevel III adalah Gunung Lokon, Karangetang, Papandayan, Anak Ranakan dan Gunung Tambora.
Jumlah gunung api berstatus siaga mencapai enam mencapai jumlah terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian saat ini tidak ada satupun gunung api yang berlevel awas atau level III.
Sedangkan 15 gunung api lainnya berstatus waspada atau level II yakni Gunung Lewetobi Laki Laki, Soputan, Ibu, Lewotobi Perempuan, Marapi, Bromo, Dieng, Gamkonora, Sinabung, Talang, Kerinci, Semeru, Sangeangpi, Gamalama dan Dukono.
Sementara itu perkembangan terakhir Gunung Anak Krakatau, menurut Surono, aktivitasnya meningkat yang ditandai dengan adanya semburan material.
Bahkan seismograf di Pos PGA Anak Krakatau sejak 10 Juli 2011 tidak merekam gempa karena seismik di lapangan mengalami kerusakan akibat terkena material erupsi eksplosif atau letusan.
Perangkat yang melaporkan perkembangan kegempaan melalui satelit dengan perangkat VSAT ke Posko Pengawasan Gunung API PVMBG itu baru beroperasi kembali 18 September 2011.
"Berdasarkan hasil dan analisis data visual maupun instrumental, terhitung 30 September 2011 pukul 24.00 WIB Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari waspada menjadi siaga," kata Surono.
Gunung Anak Krakatau terletak di Selat Sunda diantara Pulau Panjang, Sertung dan Pulau Rakata yang merupakan kompleks Gunung Krakatau.
Gunung tersebut merupakan gunung api muda yang masih tumbuh dengan rentang letusan 1-6 tahun. Terakhir Gunung Anak Krakatau berstatus siaga hingga 31 Oktober 2009.
"Dalam status siaga, masyarakat dan wisatawan tidak boleh mendekati gunung itu dalam radius dua kilometer dari kawah," kata Kepala PVMBG Badan Geologi itu menambahkan
sumber:antaranews