YOGYAKARTA - Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Heru Saptono menyatakan akan segera memperbarui sistem pengaturan Early Warning System (EWS) di kawasan rawan bencana Merapi. Pasalnya, menurut Heru, dari 16 EWS yang terpasang di kawasan rawan bencana itu, 5 di antaranya masih dioperasikan secara manual.
"Total EWS yang terpasang di kawasan rawan bencana merapi ada 16," katanya, Minggu (18/8/2013).
Heru mengungkapkan, peralatan EWS dipasang sebagai tanda peringatan dini kepada warga ketika ada suatu bahaya. Saat ini, 12 peralatan EWS adalah milik BPBD dan 4 peralatan EWS lainnya adalah milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Sementara itu, Heru mengatakan bahwa pihaknya belum berencana menambah peralatan EWS di wilayah Merapi pada tahun ini. BPBD, lanjutnya, hanya akan mengatur sistem pengoperasiannya terlebih dulu. Rencananya, tahun ini, semua EWS akan diintregrasikan dalam satu sistem.
"Nantinya EWS dapat dipencet dalam satu sistem otomatis di satu titik komando," pungkasnya.
sumber: KOMPAS.com