60 Orang Masuk RS,19 Bangunan Rusak
Denpasar (Bali Post) -
Sedikitnya 60 orang dirawat di tiga rumah sakit pascagempa yang mengguncang Denpasar, Kamis (13/10) kemarin. Gempa mengguncang Bali pada pukul 11.16 wita dengan kekuatan 6,8 skala Richter (SR). Berikutnya terjadi 10 kali gempa susulan yang berpusat di barat daya Nusa Dua. Gempa susulan yang ke-10 merupakan gempa besar kedua dengan kekuatan 5,8 SR.
Korban paling banyak dirawat di RS Sanglah. Jumlahnya 46 orang. Korban umumnya mengalami luka di bagian kepala dan tangan terkena pecahan genteng dan jatuh saat menyelamatkan diri.
Sebagian besar korban adalah siswa SMKN 2 yang berada di Jalan Pendidikan, Denpasar. Mereka tertimpa genteng dan benda keras lainnya. Selain siswa SMKN 2, tiga orang siswa SD 8 Dauh Puri dan SD 2 Dauh Puri juga menambah deretan jumlah korban gempa yang dirawat di ruang UGD RS Sanglah. Sebagian dari mereka yang sudah mendapatkan pengobatan diperbolehkan pulang. ''Namun tujuh orang di antaranya masih perlu mendapatkan perawatan intensif,'' ungkap juru bicara RS Sanglah, dr. Ken Wirasandi.
Dikatakannya, para korban umumnya luka akibat kejatuhan serpihan genteng, namun semua pasien bisa ditangani dengan baik. Sementara tujuh orang yang dirawat intensif terus mendapatkan perawatan dan pengecekan lebih lanjut. Bila tidak ada masalah serius mereka akan diizinkan pulang.
Kepala Perpustakaan SMKN 2 Denpasar Sukarata menceritakan, kejadian tersebut berawal saat para siswa dan guru berhamburan ke luar ruangan sekolah untuk menyelamatkan diri. Tiba-tiba pecahan genteng mengenai sejumlah siswa dan guru hingga menyebabkan luka di bagian kepala. Bahkan, salah seorang guru BK Ida Ayu Putu Arsani saat membantu evakuasi sempat terjatuh dan terinjak, sehingga menyebabkan cedera pada bahu kiri.
Dari data yang dihimpun Bali Post, selain di RS Sanglah, korban gempa juga dirawat di sejumlah rumah sakit di Denpasar yakni 3 orang di RS Kasih Ibu, dan 11 orang di RS Wangaya.
Informasi dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III menyebutkan, gempa berpusat 143 kilometer barat daya Nusa Dua dengan koordinat 9,89 derajat Lintang Selatan dan 114,53 derajat Bujur Timur. Adapun kedalamannya 10 kilometer.
Selang lima jam setelah gempa berkekuatan 6,8 SR, masyarakat Bali kembali dikejutkan dengan gempa susulan berkekuatan 5,6 SR.
Bangunan Rusak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Bali, mencatat sekitar 19 bangunan rusak akibat gempa, kemarin.
Kepala BPBD Kota Denpasar Sudana Satri Graha mengatakan, hasil pengecekan menunjukkan, ada delapan gedung sekolah yang rusak, namun yang terparah yakni gedung SMKN 2 Denpasar. ''Yang paling parah dialami SMKN 2 Denpasar, hampir semua atap genteng rontok,'' katanya.
Bangunan yang rusak tersebut yakni delapan sekolah, gedung DPRD Kota Denpasar, gedung Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Museum Alam Puri Penatih, Pos Pemadam Kebakaran di Jalan Juanda, satu rumah sakit, dan enam rumah milik warga yang ada di empat kecamatan di Kota Denpasar. ''Semuanya mengalami kerusakan pada tembok dan gentengnya berjatuhan,'' ujarnya. (bit/kmb)
Gempa Besar di Bali
- ''Gejer Bali'' Tahun 1815 15.000 tewas
- Gempa Buleleng Tahun 1862 -
- Gempa Jembrana Tahun 1890 -
- Gempa Bali Tahun 1917 1.500 tewas
- Gempa Seririt Tahun 1976 560 tewas
- Gempa Karangasem Tahun 1979 -
- Gempa Karangasem Tahun 1979 24 tewas
- Gempa Karangasem Tahun 2004 -
- Gempa Nusa Dua Tahun 2010 -
- Gempa Nusa Dua Tahun 2011 -
-------------------------------
Pusat Data Bali Post