BANDAR LAMPUNG - Aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) menunjukkan frekuensi menurun, pada Ahad (16/10). Meski gempa menurun, namun wisatawan belum boleh mendekat kawasan GAK.
"Aktivitas kegempaannya menurun beberapa hari terakhir," kata Andi Suardi, kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancoran, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Ahad (16/10).
Menurut dia, sebelumnya pada pekan lalu, tercatat terjadi kegempaan GAK sebanyak 5.765 kali per hari, atau rata-rata kegempaan 4-5 kali per menit. Ia mengatakan penurunan ini merupakan siklus kegempaan GAK yang terkadang naik dan turun pada periode tertentu.
Ia menambahkan penurunan kegempaan menjadi 4.000 kali per hari atau 3 - 4 kali per menit, belum merubah status gunung dari Siaga menjadi Waspada. Sejak ditetapkan pada 30 September lalu, status GAK masih Siaga.
Untuk itu, ia mengharapkan wisatawan maupun nelayan tetap dilarang mendekati GAK pada radius tiga kilometer. "Larangan mendekati gunung masih berlaku," ujarnya.
Sejak berstatus Siaga, GAK hanya terjadi kegempaan dan belum pernah terjadi letusan kecil yang menyemburkan material vulkanik. Meski demikian, semburan asap masih terlihat di puncuk gunung.
Pos Pemantau terus melakukan pengawasan dan pencatatan aktivitas kegempaan GAK. Pengamatan masih menggunakan alat seismograf, sedangkan pengamatan melalaui pandangan mata belum bisa dilakukan karena terhalang kabut.
sumber:REPUBLIKA