Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang yang terjadi Donggala pada Jumat (14/10/2011) pukul 16.00 WIB di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah menyebabkan ratusan rumah rusak.
Tercatat, tujuh desa terkena banjir bandang yaitu Desa Mbuwu, Desa Watatu, Desa Suluwana, Desa Walombi, Desa Malimo, Desa Lumbu Lama, Desa Nguwara. Banjir bandang menyebabkan 3 orang meninggal yaitu Sinim (70), Neti (8), Neli (5).
"Banjir bandang disebabkan hujan deras di bagian hulu selama 3 jam mulai pukul 13.00 - 15.00 WIB. Akibatnya debit sungai Mamua dan Sungai Mbuwu meluap hingga ketinggian 2 meter. Terjangan banjir bandang hanya berlangsung sekitar 1 jam," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (16/10/2011).
Banjir tersebut menyebabkan bangunan rusak yang meliputi, 312 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang, 148 unit rumah rusak ringan, 2 jembatan hanyut, 1 unit pasar rusak dan 5 pipa sambungan air jebol.
Pada saat banjir, kata Sutopo, tercatat beberapa bangunan terendam, seperti: 231 unit rumah, 5 unit sekolah, 7 tempat ibadah, Puskestu (Puskesmas Pembantu), dan 3 kantor desa. Warga sebangian mengungsi di rumah saudaranya dan sekolahan. Jumlah pengungsi sekitar 300 jiwa.
Saat ini banjir telah surut. Sutopo mengatakan pihaknya telah menurunkan Tim Reaksi Cepat ke lokasi kejadian. Sementara BPBD Kabupaten Donggala terus berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan penanganan bencana, pemantauan dan pendataan.
Posko kesehatan dan dapur umum di 3 titik telah dibangun yaitu di Kecamatan Banawa Selatan, Puskesmas Pembantu dan di Pasar Banawa Selatan. "BPBD Kab Donggala dan TNI mmbantu warga membersihkan sisa-sisa banjir bandang. Kebutuhan yang diperlukan adalah logistik dan peralatan," ujarnya