Bukittinggi - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) Gunung Marapi di Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami kendala dalam memantau aktivitas vulkanik gunung tersebut karena tertutup kabut asap.
"Sejak beberapa hari terakhir, Gunung Merapi diselimuti kabut asap, sehingga tidak bisa dilihat secara visual apakah gunung masih mengeluarkan asap hitam atapun abu vulkanik," kata petugas BGPVMB di Pos Pemantuan Gunung Marapi Warseno, Rabu.
Ia mengatakan, laporan dari alat seismograf pada Sabtu (15/10) diketahui gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter dari atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan letusan sebanyak 17 kali, hembusan dua kali, gempa vulkanik dalam satu kali dan vulkanik dangkal dua kali.
BGPVMB, katanya, dalam memantau aktivitas gunung tersebut telah memasang tiga alat seismograf dan satu digital analog pada posisi ketinggian 2.000 meter di daerah Batu Palano dan ketinggian 1.500 meter di Lasi.
"Meski gunung tertutup kabut asap, namun laporan kondisi gunung masih dapat diketahui karena alat seismograf telah bekerja dengan maksimal. Gunung tidak dapat diketahui apakah mengeluarkan asap atau vulkanik karena ditutup kabut," katanya.
Warseno meminta warga yang tinggal di bawah kaki gunung tetap meningkatkan kewaspadaan, karena peningkatan aktivitas gunung tidak dapat diketahui kapan akan terjadi.
Meski demikian, ucapnya, warga jangan panik dan khawatir gunung akan meletus, karena tanda-tandanya belum ada.
Peningkatan aktivitas gunung pada tanggal 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB mengeluarkan asap hitam yang disertai abu vulkanik mencapai 1.000 meter dan menjangkau ke sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Pariaman, Padangpariaman, dan Padangpanjang.
Gunung Marapi Bukittinggi terakhir kalinya meletus pada tahun 2005. Saat dalam status siaga, Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah evakuasi.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek ini selalu menjadi tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat. Setiap pergantian tahun baru, gunung itu selalu ramai oleh pendaki.
Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Titik mulai pendakian berada di Kotobaru, Tanahdatar dengan lama perjalanan dari Kota Padang menuju Kotobaru sekitar 1,5 jam.