Diterjang Banjir Lahar, Lima Jembatan Darurat Rusak
Muntilan, CyberNews. Sebanyak lima jembatan darurat yang dibangun swadaya oleh warga di alur Kali Pabelan rusak akibat diterjang banjir lahar, Minggu (23/10) sore, sehingga mengakibatkan warga harus memutar belasan kilo meter.
Kelima jembatan darurat yang terbuat dari bahan bambu tersebut adalah jembatan Tlatar di perbatasan Kecamatan Dukun-Sawangan, jembatan Gondosuli (Sawangan), jembatan Menayu (Muntilan), jembatan Sudimoro (Muntilan), dan jembatan Srowol di perbatasan Desa Progowati (Mungkid) dan Adikarto (Muntilan).
Kondisi paling parah dialami jembatan darurat di Tlatar yang hanyut dan jembatan Srowol yang hilang separo. Dari pantauan diketahui bahwa jembatan Srowol ini terdiri dari dua bagian untuk dua arah kendaraan. Jembatan di sisi selatan hilang tak berbekas sementara jembatan di sisi utara tinggal separuh.
Adapun banjir kali ini merupakan yang pertama selama awal musim ini. Menurut Dayat, salah satu petugas penjaga jembatan Srowol, banjir yang terjadi sebenarnya tidak terlalu besar. Namun karena ada bekas penggalian pasir dengan menggunakan alat berat maka aliran banjir terpusat.
"Banjir sebenarnya tidak besar. Apalagi ini masih awal musim hujan. Namun aliran air mengumpul sehingga bagian yang dilewati banjir rusak. Kami belum bisa memperbaikinya. Mungkin besok," kata Dayat, Senin (24/10).
Akibatnya, ratusan kendaraan yang hendak melewati jembatan harus berbelok arah. Para pengendara bisa memutar lewat rute Muntilan-Palbapang-Borobudur atau Blongkeng (Ngluwar)-Jagalan (Kalibawang)-Candirejo-Borobudur.
Dayat mengatakan jika melewati jembatan para pengendara hanya akan menempuh jarak 4 km ke Borobudur namun karena harus memutar maka jarak menjadi lebih jauh 15 km. "Meski ini jembatan darurat namun manfaatnya sangat besar bagi warga," kata dia.
Sejumlah warga yang tidak memiliki kendaraan bermotor terpaksa nekat menyeberangi jembatan darurat. Mereka meminta tolong para penambang pasir untuk membantu melewati aliran sungai Pabelan yang cukup deras.
Sementara itu, warga Desa Menayu langsung menggelar kerja bakti untuk memperbaiki jembatan yang rusak. Mereka memindah lokasi jembatan agar bisa aman dari terjangan banjir. "Kami kerja cepat agar bisa segera dilalui. Kasihan para pedagang ikan harus memutar jauh," kata Rirodlin, salah satu warga.