Hujan dan salju membuat sulit proses pertolongan terhadap para korban gempa yang masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di wilayah timur Turki. Korban tewas akibat gempa bermagnitud 7,2 itu kini mencapai 523 orang.
Pusat manajemen krisis dan darurat kantor perdana menteri mengungkapkan, Kamis (27/10/2011), sebanyak 1.650 orang terluka dan 185 orang dikeluarkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup.
Pihak berwenang Turki telah mengirim lebih banyak tenda setelah mengetahui ada masalah dalam distribusi bantuan pada korban selamat. Gempa yang mengguncang Provinsi Van, Turki, pada Minggu (23/10/2011), itu telah menyebabkan kerusakan setidaknya 2.200 bangunan.
Bantuan asing pun mulai berdatangan setelah Turki mengatakan akan menerima bantuan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal mengingat saat ini sedang musim dingin.
Israel, yang hubungannya dengan Turki sedang bermasalah, telah mengirim beberapa unit penampungan sementara, selimut, dan pakaian. Jerman juga mengirim bantuan termasuk tenda hangat. Demikian juga dengan Jerman dan Ukraina.
Hujan disertai salju mempersulit dan membuat lambat upaya pertolongan. Selain itu, kondisi alam yang buruk itu kian menyusahkan warga yang kehilangan rumah atau yang takut kembali ke rumah masing-masing karena khawatir gempa akan terjadi lagi.
Di Ercis, kota yang paling menderita akibat gempa, keluarga-keluarga saling berbagi tenda. Sebagian besar dari mereka tinggal di luar rumah. Mereka berusaha mencari kehangatan dengan selimut serta menyalakan api unggun. Mereka juga menunggu kabar tentang nasib anggota keluarga lainnya
sumber:kompas.com