kompas.com- Jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda Thailand dalam beberapa bulan terakhir sudah mencapai 427 orang. Sementara itu, warga mulai marah melihat cara pemerintah menangani banjir terburuk yang pernah dialami negara itu.
Pemerintah mengatakan, Rabu (2/11/2011), bencana alam itu telah merenggut 427 jiwa. Sejauh ini belum ada laporan tentang korban jiwa di Bangkok akibat banjir ini.
Hingga kini pusat kota Bangkok masih kering. Namun, kawasan di pinggiran ibu kota Thailand itu sudah terbenam air hingga setinggi pinggang.
Warga yang rumahnya tergenang menganggap rumah mereka dikorbankan untuk menyelamatkan pusat kota metropolis yang berpenduduk 12 juta orang itu. Sejumlah orang melancarkan protes dengan merusak beberapa tanggul.
Hujan deras yang tak biasa pada musim penghujan tahun ini menjadi penyebab banjir yang bermula sejak tiga bulan lalu itu. Banjir ini telah merusak rumah dan mata pencaharian jutaan orang di kerajaan tersebut.
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan para pejabat yang berkedudukan di Bangkok berselisih paham soal volume air yang boleh melewati sejumlah pintu air menuju bagian utara pusat kota untuk melonggarkan tekanan terhadap warga yang wilayahnya tergenang.
Yingluck menolak desakan kelompok oposisi untuk menyatakan kondisi darurat, situasi yang memberi kewenangan kepada militer untuk menghadapi pergolakan yang kemungkinan timbul.
Panglima Militer Thailand Prayut Chan-o-Cha berpendapat, pemerintah tidak perlu mendeklarasikan keadaan darurat demi menghadapi korban banjir yang merasa tidak puas.
"Penggunaan undang-undang khusus akan menyebabkan konfrontasi antara rakyat dan tentara," kata Prayut.
"Semuanya akan selesai pada Desember. Masalah saat ini adalah bagaimana mengalirkan air dengan cepat setelah di sejumlah tempat tanggul dan penahan air sudah dihancurkan. Jika rakyat tidak berkenan air dilewatkan di daerahnya, maka saat itulah baru ada masalah dan banjir bisa berlangsung lebih lama, dan makin banyak warga yang menderita," paparnya.
Pusat kota Bangkok masih aman dari air setelah dibangunnya penahan air di sepanjang Sungai Chao Phraya yang volume airnya terus meninggi.