kompas.com - Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara kembali meletus lima kali pada Senin (7/11/2011) dari pukul 00.00 hingga 06.00 Wita.
"Letusannya masih dipicu letusan yang terjadi tanggal 26 Oktober 2011," ujar Farid, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, di Kakaskasen, Kota Tomohon.
Lima letusan ini, dijelaskan Farid, terjadi pada pukul 00.09 Wita, 00.43 Wita, 00.57 Wita, 01.45 Wita, dan 05.51 Wita. Ketinggian debu letusan diperkirakan 250-300 meter dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.
"Debu letusannya jatuh ke arah barat. Kami memperkirakan hanya jatuh di areal perkebunan," katanya.
Sebelum letusan subuh tadi, kata Farid, periode enam jam dari pukul 18.00 Wita hingga 24.00 Wita pada Minggu (6/11/2011) juga terjadi letusan. Rentetan letusan tersebut terjadi pukul 18.08 Wita, 22.15 Wita, 23.04 Wita, dan 23.58 Wita."Kategori letusannya adalah sedang dengan ketinggian debu diperkirakan 250-450 meter dari kawah. Ke depan juga mungkin masih akan terjadi letusan-letusan serupa," ungkap Farid.
Dia mengatakan, sebelum terjadi letusan hari ini, terakumulasi puluhan rentetan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal. Akumulasi gempa ini yang akhirnya memicu terjadinya letusan.
Pada saat terjadi letusan kemarin, suplai gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 32 kali. Sementara pada hari ini terekam satu kali gempa vulkanik dalam dan 19 kali gempa vulkanik dangkal.
"Tremor yang masih terekam menggambarkan adanya pengangkatan material vulkanik dari dalam. Pola letusannya masih menyerupai letusan-letusan sebelumnya," katanya.
Status Gunung Lokon, ujar Farid, masih siaga level III dengan radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah. Karena itu, Farid mengharapkan warga harus tetap bersiaga dan tidak melakukan aktivitas di radius bahaya yang direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
"Kami memprediksi masih akan terjadi letusan sehingga warga harus tetap bersiaga. Apalagi, suplai energi dari dalam kantong magma berbentuk gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal masih terus terjadi," harapnya.