Aktivitas Gunung Marapi Menurun
BUKITTINGGI--MICOM: Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatra Barat, menunjukkan penurunan, namun masih dalam status waspada level II. Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) Pos Pengamatan Gunungapi Merapi, Warseno, di Bukittinggi, mengatakan penurunan aktivitas ditandai dengan berkurangnya letusan terjadi sepanjang Jumat (25/11).
Ia mengatakan, letusan gunung secara kualitas juga mengalami penurunan dibandingkan dengan letusan hari sebelumnya, yakni kurang dari setinggi 100 meter di atas permukaan gunung. "Penurunan aktivitas gunung belum disertai dengan penurunan status kewaspadaannya atau gunung masih tetap waspada level II, sehingga warga tetap diajurkan tidak melakukan pendakian sampai tiga kilometer dari puncak," katanya.
Ia mengatakan, gunung ini hingga Oktober 2011 telah mengeluarkan letusan sebanyak 330 kali atau rata-rata sehari meletus 11 kali, sadangkan pada November 2011 letusan pada gunung kurang dari 11 kali sehari. Letusan 330 kali selama Oktober 2011 di antaranya hembusan 278 kali, 121 gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam, tujuh kali gempa lokal, 57 kali gempa tektonik jauh, dan dua kali gempa tremor.
"Paling banyak gunung alami letusan sehari di bulan November 2011 berkisaran dua hingga tiga kali," katanya. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan letusan pada 3 Agustus 2011,kekuatan letusan yang terjadi sekarang ini hanya berskala kecil atau sedang. Salah satu gunung aktif di Sumbar setinggi 2.891 meter di ataspermukaan laut (mdpl) itu sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.
Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan gunung Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar. (Ant/Ol-3)