Hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami cuaca ekstrem. Sejumlah bencana alam akibat kondisi cuaca yang tidak menentu ini pun juga terjadi. Sejumlah desa di Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak, Kalimantan Barat terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi dan luapan air sungai di daerah tersebut.
Hingga Selasa 22 November 2011, di Pasar Darit air masih menggenangi bangunan rumah dan ruko milik sejumlah warga. Sehingga, aktivitas di Pasar Darit pun lumpuh total. Jalan arah menuju kabupaten lain pun (Kabupaten Bengkayang) masih lumpuh karena kendaraan roda dua maupun empat belum berani melintasi air yang menggenangi badan jalan raya tersebut.
Menurut Kepala Desa Darit, Akran, hujan deras di Kecamatan Menyuke sejak 18 November menyebabkan air sungai Menyuke meluap permukaan. Bencana banjir ini, lanjut Akran, tidak menelan korban jiwa. Namun, sejumlah warga mengungsikan barang-barang isi rumah ke dataran yang lebih tinggi.
"Di daerah kami (desa darit) ada lima dusun terendam banjir, yakni Dusun Benteng, Pemantas, Sri Lima, Teluk Batu, dan Begantung. Sedikitnya dua sekolah dasar pun di dusun Sri Lima terpaksa kami liburkan," kata Akran.
Sementara itu, Camat Menyuke F Yonas menyatakan, sedikitnya ada lima desa yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Menyuke meliputi Desa Darit, Ansang, Songgah, Anik, Bagak, dan Mamek. Ketinggian air itu mencapai 1 hingga 2 meter.
"Banjir yang paling terparah yaitu pasar Darit, Desa Ansang dan Songgah. Lalu, jalan menuju ke Kabupaten lainnya (kabupaten Bengkayang) sudah dua hari arus transportasi macet total. Karena bus dan kendaraan lainnya tidak bisa melintas, diakibatkan air masih menggenang" ujar Yonas.
Yonas menjelaskan, akibat banjir itu lapangan sepak bola di dusun Sri Lima terendam banjir. Maka, sejumlah turnamen sepak bola Bupati Landak Cup yang sudah berlangsung tiga pekan lalu, dihentikan sementara. Pasalnya, kondisi lapangan sepak bola tidak memungkinan untuk pertandingan.