Jakarta, detik.com - Ancaman hujan dan banjir mengintai Jakarta di musim penghujan ini. Untuk mengantisipasi korban banjir yang kemungkinan akan menyeruak, Pemprov DKI Jakarta menjamin para korban banjir tersebut diberi pengobatan gratis di berbagai rumah sakit pemerintah daerah.
"Seluruh biaya pengobatan bagi para korban genangan akan digratiskan di seluruh RSUD. Kita juga telah menyiagakan seluruh puskesmas di DKI untuk dapat melayani masyarakat sebagai pertolongan pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakata Dien Emmawati kepada wartawan, Kamis (24/11/2011).
Dien menjelaskan, penyakit yang sering timbul akibat banjir biasanya adalah diare, demam berdarah, leptospirosis, dan campak. Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI akan melakukan vaksinasi campak dan akan melakukan lisolisasi dengan berkerjasama dinas pertamanan guna membersihkan lingkungan.
"Begitu pasca banjir kita akan lakukan lisolisasi guna membersikan lingkungan. Kita juga akan lakukan fogging untuk membersikan lalat dan nyamuk sehingga bisa menghindarkan masyarakat dari diare dan demam berdarah. Beberapa pasien yang ditangani memang mengalami diare. Tapi keluhan paling banyak, warga mengalami gatal-gatal dan flu," ujar Dien.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI tercatat pada periode 31 Oktober hingga 8 November 2011, sebanyak 282 pasien korban banjir yang ditangani. Kemudian 26 pasien diantaranya mengalami diare.
Untuk melayani masyarakat secara cepat Pemprov DKI akan menyiagakan posko selama 24 jam yang akan melayani masyarakat yang kemungkinan menjadi korban banjir. Selain itu, guna memulihkan mental para korban Dinkes juga menyediakan psikolog.
"Poskes akan beroperasi selama 24 jam sesuai dengan kebutuhan daerah yang menjadi bencana termasuk pendampingan pemulihan mental. Kita juga akan memberikan alat pembersih air seperti yang kita taruh di Pondok Labu," pungkasnya.