Magelang, detik.com - Pengungsi banjir lahar dingin Merapi yang menerjang di Kali Putih sampai saat ini terus bertambah. Penambahan ini dipastikan setelah BPBD Kabupaten Magelang mengharuskan radius 15 meter dari bantaran Kali Putih agar disterilkan.
Selain itu, puluhan rumah dibongkar karena tidak layak huni dan mengancam keselamatan penghuninya karena dalam kondisi kritis setelah sebanyak tiga kali diterjang banjir lahar dingin Merapi di Kali Putih.
Jumlah pengungsi ini bertambah menjadi 91 orang atau jiwa yang merupakan 26 kepala keluarga (KK) terdiri dari 46 laki-laki, 45 perempuan, 10 balita dan 9 lansia. 67 jiwa di antaranya adalah pengungsi dari Dusun karang Asem dan sisanya dari Dusun Mblongkeng I, Desa Mblongkeng, Kecamatan Ngluwar.
Pengungsi ini terjadi mulai Selasa (29/11/2011) dini hari tadi sampai saat ini. Selain dari Dusun Karang Asem juga dari Dusun Mblongkeng I RT 01/ RW III, Desa Mblongkeng, Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jateng.
"Di Dusun Mblongkeng Satu ini ada kurang lebih sebanyak 7 kepala keluarga (KK) yang harus terpaksa mengungsi karena tujuh rumah sudah terancam kondisinya," jelas Teguh Widodo (44) salah seorang warga Dusun Mblongkeng.
Terancamnya tujuh rumah itu, menjadikan warga berinisiatif untuk membongkar rumah mereka. Kemudian membangun kembali rumah lebih jauh dari bibir Kali Putih.
Di Dusun Karangasem, belasan rumah juga dibongkar karena terancam longsor akibat terjangan banjir lahar dingin.
Setidaknya di bantaran Kali Putih, khususnya di Kecamatan Ngluwar ada sebanyak 58 rumah yang harus dikosongkan karena sudah tidak layak huni. Sebab, selain rentan terjadinya longsor susulan, rumah dalam kondisi kritis dan mengkhawatirkan.
Warga secara sukarela bahu membahu membongkar rumah mereka secara gotong-royong. Tampak suasana beberapa ibu ikut juga membantu proses pembongkaran rumah yang sudah dalam kondisi kritis terancam terjangan banjir lahar dingin Kali Putih.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Heri Prawoto kepada detikcom menyatakan penambahan pengungsi terjadi karena ada sebanyak tujuh rumah di Dusun Mbongkeng I ikut terancam. Sehingga harus juga segera diungsikan sebab jika diterjang banjir lahar dingin kondisi ratusan warga yang menempati rumah mereka di bibir Kali Putih akan terancam.
"Jarak atau radius 15 meter rumah harus kosong dan steril dari orang. Sebab, jika banjir lahar dingin terjadi getaran yang berpengaruh terhadap keberadaan rumah. Selain itu terjangan lahar selalu menggerus tebing yang setinggi kurang lebih 25 meter dan lebar 20 meter," jelas Heri Prawoto.
Heri menjelaskan selama dipengungsian semalam, Tim SAR, BPBD Kabupaten Magelang dan beberapa relawan lainya sudah menyiapkan sarana dan prasarana termasuk logsitik.
"Sementara dari semalam sampai sekarang sudah disiapkan kebutuhan logistik darurat seperti pampers, pembalut, mie instan dan lainya. Tidak ada masalah dalam hal kebutuhan itu," kata Heri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Senin (28/11/2011) telah terjadi banjir lahar dingin di seluruh alur sungai lereng Merapi. Akibatnya 4 truk terseret dan puluhan warga mengungsi.
Puluhan warga itu merupakan warga Dusun Karang Asem yang menghuni bantaran Kali Putih. Sebab selama banjir terjadi sebanyak 4 rumah warga dan 4 huntara hanyut terbawa banjir lahar dingin setelah mengalami longsor.