PATI, KOMPAS.com - Selain merenggut dua korban jiwa serta belasan rumah hancur, banjir bandang di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyebabkan ratusan siswa menunda ujian semester, Senin (5/12/2011). Para siswa Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung, misalnya, diliburkan setelah seluruh ruang kelas mereka terendam lumpur dan air.
Banjir yang terjadi Sabtu (3/12/2011),juga menghancurkan soal-soal ujian semester yang telah dipersiapkan. Lumpur juga mengubur empat unit komputer milik sekolah dan ratusan buku-buku.
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung, Zaeuddin, mengungkapkan bahwa ini kali pertama sekolah mereka terkena air bah yang datang secara tiba-tiba. "Saat ini kita membersihkan sekolah biar anak-anak dapat ujian, kasihan mereka," katanya.
Sejumlah warga menduga, banjir bandang disebabkan kerusakan kawasan hutan di lereng pegunungan Kendeng yang rusak akibat ditambang. Kehadiran puluhan penambang di kawasan karst tersebut, untuk mengambil batu kapur.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Harsito, mengatakan ada empat kecamatan di kabupaten Kudus yang sampai sekarang masih terendam banjir.Dari ke empat kecamatan tersebut, kata Harsito, kecamatan terparah adalah kecamatan Undaan. Di kecamatan itu 570 hektare sawah terendam. Sementara itu di Kaliwungu 224 hektare, Mejobo 192 hektare, dan Jekulo 197 hektare.