SOLO, Suaramerdeka.com – Semakin tingginya intensitas hujan membuat pihak yang biasa menangani banjir mempersiapkan diri. Tidak hanya mengecek perlengkapan, tapi penanganan saat di lokasi kejadian.
Untuk itu, dilakukanlah simulasi penanggulangan banjir Kota Solo 2011 oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Surakarta melalui Divisi Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan sejumlah Karang Taruna dari berbagai kecamatan, bertempat di danau dan halaman Taman Balekambang, Manahan, Minggu (4/12).
Kasi Kesejahteraan Sosial Dinsosnakertrans, Dono Tumpo mengungkapkan, dengan simulasi tersebut menjadikan petugas siap satat terjadinya banjir di Kota Solo. Pasalnya pengalaman sebelumnya, saat intensitas hujan semakin tinggi ini kemungkinan wilayah risiko tinggi (Risti) disasar banjir. Seperti Joyontakan, Putat, Joyosuran, Semanggi dan Danusuman. “Sebenarnya ini rutin digelar. Tapi kita juga melihat kondisi cuaca saat ini. Jadi saat banjir petugas sudah siap,” terangnya saat meninjau simulasi yang bertemakan “Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Banjir
2011”.
Dono menerangkan, dalam simulasi tersebut sekitar 30 peserta memperagakan beberapa langkah penanggulangan banjir. Seperti membangun tenda untuk para pengungsi, menyusuri aliran banjir untuk mencari korban dengan perahu karet dan mengupayakan pembuatan dapur umum. Tidak hanya itu, sebelum simulasi peserta juga mendapatkan teori-teori tentang musibah dan penangannya.
“Meskipun mereka yang ikut sudah biasa mengevakuasi saat bencana, tapi perlu dilatih kembali. Manfaatnya untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi,” tandas dia.