Hujan deras disertai angin puting beliung, Rabu (7/12/2011) dini hari menyebabkan banjir bandang di wilayah empat desa di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Akibatnya, puluhan rumah, tempat ibadah, pondok pesantren dan madrasah ibtidaiyah di desa setempat terendam.
Sedangkan desa yang diterjang banjir bandang di Kecamatan Merakurak diantaranya, Desa Mandirejo, Sambonggede, Bogorejo dan Desa Sumber. Selain itu Ponpes Nurul Jadid, di Desa Mandirejo sekaligus bangunan MI Salafiyah di kompleks pondok terendam. Para siswa MI terpaksa diliburkan karena ruang kelas tak bisa dipakai proses belajar mengajar.
Hingga pukul 10.00 WIB, ketinggian air bercampur tanah berkisar 50-80 Cm. Banjir yang datang dari arah selatan, diperkirakan dari lereng lembah Lemah Beser dan Lembah Tegalrejo. Akibatnya 150 unit rumah dan sejumlah akses jalan terganggu.
Informasi yang dihimpun dari lokasi bencana menyebut, air bah datang secara mendadak setelah hujan deras semalam. Banjir bandang ini sebenarnya telah diantisipasi warga, karena lokasi empat desa langganan banjir.
Menurut sejumlah warga, banjir yang terjadi sejak adzan subuh itu merupakan luberan dari sungai desa setempat. Sungai itu selalu meluap jika hujan deras. Hanya saja yang menyedihkan banjir kali ini merupakan luapan air yang membawa tanah sehingga warnanya keruh kemerahan.
"Banjir kali ini sangat menyusahkan, tidak seperti banjir sebelumnya. Lihat saja kondisinya sangat buruk," kata Muhlisin warga setempat saat ditemui di Desa Mandirejo Kecamatan Merakurak.
Warga berharap pemerintah setempat tanggap dengan melakukan pengerukan sungai sehingga banjir dapat teratasi. Jika tetap dibiarkan bisa jadi banjir akan terulang dan tentunya akan merupakan penduduk di wilayah tersebut.