detik.com - Bencana banjir lahar dingin Merapi yang terjadi dan masih mengancam mendapat perhatian khusus pemerintah. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akan melakukan proses penanganan dini (recovery) dengan membuat foto udara (redar).
Pembuatan redar ini kemudian akan melalui kajian akademis dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Badan Geologi.
Kajian ini menjadi pedoman dan basis utama proses langkah recovery untuk mengantisipasi ancaman bencana banjir lahar dingin selanjutnya yang terjadi di Jateng dan Yogyakarta. Pernyataan itu disampaikan oleh Deputi II Penanganan Darurat BNPB Doddy Ruswandi Rabu (7/12/2011) di sela-sela kunjunganya melakukan monitoring proses pembangunan Jembatan Kali Putih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jateng.
"Jadi apa yang sudah terjadi lahar dingin pertama terus kita lakukan recovery dan tentu kita pikirkan lahar dingin kedua dan ketiga. Secara umnum pemerintah membuat kebijakan dengan dasar akademis. Kita akan kerja sama dengan Badan Geologi dan UGM akan membuat foto udara khusus untuk membuat modelling tentang deposit lahar dingin," ungkap Doddy.
Doddy Ruswandhi saat melakukan pengecekan proyek jembatan Kali Putih di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta ditemani oleh Direktur Perbaikan Darurat Untung Sarosa dan Ketua Tim Pendukung Teknis (TPT) Rejab Rekon Merapi BNPB Sutrisna.
Doddy menjelaskan langkah itu dilakukan sehingga mengetahui secara pasti dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan ancaman banjir lahar dingin itu mengarah ke wilayah mana.
"Jadi dengan adanya kajian akademis beserta foto udara foto udara kita tahu persis dalam beberapa tahun ke depan ancaman itu mengalir ke arah mana. Dari analisa teknik akademis ini kita akan merancang antisipasi untuk menghadapi lahar, bentuk bangunan seperti apa, baik untuk sungai, jembatan maupun cipta karya,” jelas Doddy.
Saat ini pemerintah mempersiapkan proses foto udara karena penanganan bencana banjir lahar dingin ini tidak akan selesai langsung sesaat. Namun, pemerintah sudah mempunyai perencanaan secara jangka panajng yang matang.
“Redar itu dasarnya kita menunggu hasil foto udaranya kemudian antisipasi bencana banjir lahar dingin berdasarkan kajian akademis tersebut," ungkap Doddy.
Sutrisna Ketua TPT BNPB menyatakan proses recovery pasca lahar dingin untuk Jateng dan Yogyakarta dilakukan oleh Kemntrian Pekerjaan Umum. Namun dana dari BNPB karena manajemen secara nasional semua penanggulangan bencana itu di bawah koordinasi BNPB.
"Alhamdulilah sudah ada anggaran sehingga kita langsung serahkan perbaikan infrastruktur pasca lahar dingin di Jateng dan Yogyakarta. Anggaran recovery (pemulihan) total Rp 440 miliar terdiri dari pembangunan beberapa jembatan dan perbaikan alur sungai (normalisasi) dan beberapa untuk perbaikan air bersihnya," jelas Sutrisna.
Sutrisna menjelaskan penanganan sudah dilakukan sejak empat bulan yang lalu. Diharapkan dalam beberapa waktu ke depan segera selesai sehingga upaya untuk recovery segera selesai.