Kawasan Kab. Garut masih dinyatakan sebagai daerah rawan bencana. Hal tersebut berdasarkan hasil laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Garut. Rekap laporan yang dilakukan BPBD Kab. Garut hingga semester pertama 2014.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kab. Garut, Dik Dik Hendrajaya, Senin (4/8), di wilayah Kab. Garut sedikitnya ada tujuh titik yang merupakan daerah rawan longsor, yaitu Banjarwangi, Singajaya, Pakenjeng, Cisompet, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cisewu.
Dalam kurun waktu enam bulan pada 2014 ini, banyak jenis bencana yang terjadi di Garut. Di antaranya, 43 kali bencana kebakaran dengan kerugian mencapai Rp 3.601.000.000, 22 kali bencana banjir dengan kerugian mencapai Rp 922.000.000, dan 50 kali bencana longsor dengan kerugian sekitar Rp 2.578.100.000.
Sementara bencana angin puting beliung terjadi sebanyak 22 kali dengan kerugian mencapai Rp 1.043.000.000, gempa bumi sebanyak empat kali dengan menelan kerugian hingga Rp 74.500.000, satu rumah roboh dengan kerugian mencapai Rp 15.000.000, serta sejumlah jembatan roboh dengan nilai kerugian yang belum bisa diprediksi.
“Bahkan tak hanya rawan longsor, di Garut juga sebagian kecamatannya masih merupakan daerah yang rawan banjir, seperti Cibalong, Tarogong Kidul, Garut Kota, dan sejumlah daerah lainnya,” ujar Dik Dik.
Lebih jauh Dik Dik menerangkan, tidak semua bencana alam merupakan tanggung jawab BPBD. Karena, BPBD sendiri hanya fokus dalam menangani kejadian bencana yang merupakan kejadian alam, bukan kejadian bencana akibat human error, seperti kebakaran akibat kelalaian manusia.
Menurutnya, bencana yang ditangani oleh BPBD di antaranya longsor, banjir, angin puting beliung, serta kebakaran hutan yang merambah ke permukiman. Sedangkan kebakaran akibat human error tidak termasuk dalam jenis bencana yang ditangani BPBD.
“Dalam penanganan bencana, BPBD menggunakan prinsip koordinasi, komando dan pelaksana dengan penanganan bencana maksimal tujuh hari jika tidak ada penanganan korban yang harus dievakuasi dan perbaikan,” katanya.
sumber: galamedia