TRIBUNNEWS.COM — Saat ini pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pamantau Gunung Api Dempo (GAD) sedang mewaspadai terjadinya hembusan freatik yang merupakan siklus dua tahunan GAD. Karena jika berdasarkan siklus tersebut seharusnya pada Desember 2011 ini GAD akan melakukan aktivitas freatiknya.
Aktivitas freatik GAD pernah terjadi pada 2006 dan 2009 lalu. Hembusan freatik terjadi akibat kawah GAD membuka kuba lava yang biasa terjadi pada akhir atau awal tahun setiap dua tahun sekali. Namun pada 2009 lalu GAD melakukan aktivitas freatik sebanyak dua kali dalam setahun. Untuk itulah, petugas saat ini mengantisipasi akan terjadinya hembusan freatik tersebut. Karena, berdasarkan perhitungan, aktivitas tersebut bisa saja terjadi pada akhir tahun 2011 ini.
Kepala Pusat VMBG dan Pos Pemantau GAD, Slamet mengatakan, jika dilihat dari siklus aktivitas GAD seharusnya akhir 2011 ini aktivitas tersebut akan terjadi.
“Kita saat ini memang sedang mewaspadai aktivitas hembusan freatik Gunung Api Dempo ini. Karena jika dilihat dari siklus terjadinya aktivitas tersebut biasanya terjadi pada akhir tahun 2011 ini. Karena aktivitas freatik terakhir terjadi pada September 2009 lalu,” ujarnya.
Namun pihak Petugas Pos Pemantau GAD tidak dapat memastikan apakah akan terjadi aktivitas freatik tersebut atau tidak.
“Kita tidak bisa memastikan kapan aktivitas GAD seperti hembusan freatik tersebut akan terjadi. Namun jika berdasarkan siklusnya seharusnya memang akan terjadi pada akhir tahun ini,” jelasnya.
Pihak Pos Pemantau saat ini melakukan langkah antisipasi dengan memantau secara intensif aktivitas GAD baik dengan menggunakan alat dan cara visualisasi.
Ditambahkan Slamet, hembusan freatik biasanya terjadi karena membukanya kuba lava. Hembusan tersebut akan mengeluarkan endapan belerang yang ada di dalam kawah.
“Saat hembusan freatik terjadi biasanya kawah akan mengeluarkan gas beracun. Kondisi inilah yang kita waspadai karena kita takut saat aktivitas tersebut terjadi sedang ada warga yang berada di puncak Gunung Dempo dan Gunung Api Dempo,” katanya.
Kepala BPBD Kota Pagaralam, H Edy Thamrin mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota Pagaralam untuk mengantisipasi jika terjadinya letusan GAD. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu masyarakat bisa langsung melakukan evakuasi.