TRIBUNNEWS.COM - Perkampungan Dusun Sidorejo RT 1 dan RT 2 RW VIII Desa Sitieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah luluh lantak diterjang banjir bandang yang melanda Minggu (18/12) sore. Satu orang dikabarkan meninggal serta dua luka berat dan 19 orang hilang terbawa arus Sungai Ngesong di lereng Gunung Pakuwojo.
Korban meninggal bernama adalah seorang Triyani (30) sedang hamil 8 bulan. Adapun korban lainnya saat kejadian berada di dalam rumah yang tersapu banjir.
Keterangan yang dihimpun, peristiwa tersebut didahului hujan deras yang mengguyur sekitar pukul 13.30 hingga pukul 15.30. Saat hujan di Gunung Pakuwojo yang tak berpohon terlihat dua aliran sungai yang kemudian menuju alur Sungai Ngesong.
Aliran sungai yang terus bertambah debit airnya hingga terjadilah banjir bandang menerjang perkampungan di bawah gunung tersebut.
"Ada 26 rumah yang tersapu banjir bandang, 19 berpenghuni, enam rumah kosong dan satu TPQ," kata Sohibul Khan, Relawan SAR Wonosobo.
Dari data Tim SAR ia mengatakan tercatat 1 korban meninggal dunia, dua luka berat, dan 19 belum ditemukan serta dua mobil terjebak longsor.
"Saat kejadian para korban sedang berada di dalam rumahnya. Malam ini pencarian dihentikan karena masih hujan," lanjutnya ketika dihubungi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Sutrisno Wibowo mengatakan saat ini ada 183 kepala keluarga terpaksa mengungsi atau sekitar 627 jiwa. Mereka ditempatkan di Balai Desa Sitieng, hunian sementara dan Balai Desa Sureng Gede.
Bupati Wonosobo, Kholiq Arief saat dihubungi wartawan mengatakan, pemerintah sudah mengirimkan bantuan darurat untuk pengungsi. Bantuan tersebut makanan, pakaian, dan obat-obatan.
“Dapur umum akan dimulai besok pagi (hari ini,Red)," lanjutnya.
Menurutnya, pengungsi sangat membutuhkan pakaian hangat, makanan, dan selimut. Ia menambahkan, pencarian akan dilakukan hingga korban hilang ditemukan.