ANTARA News - Banjir kiriman yang melanda tiga kecamatan di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Senin, merendam sedikitnya 1.600 rumah warga. "Sedikitnya 1.630 rumah warga terendam banjir akibat banjir kiriman yang terjadi sejak Minggu (18/12) malam," kata Kepala Bagian Pemerintah Kota (Pemkot) Tebing Tinggi Ahdi Sucipto kepada ANTARA di Tebing Tinggi, Senin.
Sebagian rumah warga Tebing Tinggi yang terendam banjir tersebut berada di sekitar pinggiran daerah aliran Sungai (DAS) Bahilang dan DAS Padang. Tiga kecamatan yang terendam banjir di Tebing Tinggi itu, yaitu Kecamatan Padang Hulu, Tebing Tinggi Kota dan Bajenis.
Dari tiga kecamatan itu, kawasan yang tergolong dominan terendam banjir tersebar adalah Kelurahan Tualang, Persiakan, Bandar Sono, Pasar Gambir dan Pasar Baru.
Untuk meringankan beban warga yang terkena musibah banjir, pihak Pemkot Tinggi telah menyalurkan bantuan beras dan mie instan.
Hingga menjelang Pukul 14.00 WIB, ketinggian air di sekitar pinggiran DAS Bahilang dan DAS Padang masih berkisar antara 30 cen ti meter hingga mencapai sepinggang orang dewasa.
Luapan air yang terjadi di dua DAS itu disebabkan meningkatnya intensitas curah hujan di hulu sungai yang berada di kawasan Pegunungan Bukit Barisan.
"Intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air di Sungai Bahilang dan Sungai Padang meningkat dan meluap hingga menggenangi sejumlah rumah warga di sekitarnya," ucap Ahdi.
Dia membenarkan bahwa hampir setiap air di kedua DAS tersebut meluap, kawasan permukiman warga di sekitarnya kerap menjadi langganan banjir.
Menjelang Pukul 16.00 WIB, air banjir yang menggenangi rumah warga mulai berangsur surut dan banyak menyisakan lumpur. (ANT-197/Z002)