suaramerdeka.com - Sragen: Enam rumah milik warga Dukuh RT 12, Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Selasa (20/12) petang hanyut dan lima rumah lainnya rusak, akibat disapu banjir bandang.
Banjir terjadi akibat sungai yang berkelok seperti huruf "S" yang melintasi dukuh itu, tidak mampu menampung luapan air hujan dari atas bukit areal hutan BKPH Jenar. Akibatnya, luapan air sungai dengan lebar sekitar 10 meter itu menyapu dukuh.
"Luapan air sungai sangat kencang dan menyeret rumah kami," tutur Suparno (47), warga Dukuh RT 12 RW 06, Jenar, kemarin. Sejumlah rumah yang berada di dekat sungai hanyut disapu banjir. Sebelum banjir bandang, turun hujan lebat sejak pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Keluarga Suparno saat itu sudah berjaga-jaga, karena melihat air sungai tiba-tiba merambat naik. Ketika air meluap, Suparno dan Partiyem (43) istri, serta dua anaknya Sepik (13) dan Lois Joko Susanto (18) menyelamatkan diri ke rumah tetangga yang lebih aman.
Sedangkan rumah kayu milik keluarga Suparno berukuran 12 m x 12 m, hanyut disapu banjir. "Musibah banjir bandang itu paling parah, dibanding banjir akibat jebolnya Cek Dam Sidodadi tahun 1985 silam," tutur Kades Jenar Samto, ditemui di lokasi.
Musibah itu juga menimpa rumah lain milik Wadi, Sarmi, Yoyce, Jumadi dan Narto yang hanyut akibat disapu banjir. Sedangkan rumah Parinem yang dihuni dua keluarga, yakni keluarga Marinah dan Paliyem, roboh. Korban lain Siman, Suripto, Lastri, Suyamto, Widomo dan Jumadi, rumahnya mengalami rusak berat.
Belasan petugas Koramil Jenar dan Polsek Jenar, kemarin terjun langsung ke lokasi untuk membantu membersihkan puing-puing rumah, dan mengamankan perabot dan material yang masih bisa dipakai.
Kades Jenar Samto berharap, Pemkab Sragen melalui Bupati Agus Fatchur Rahman dan Dinsos serta Bagian Kesra, segera membantu kesulitan warga yang rumahnya hanyut dan roboh akibat banjir bandang. "Masalahnya, para korban musibah bencana alam itu warga kurang mampu," tutur Samto.
Tidak terdapat korban jiwa dalam musibah itu, namun puluhan ternak ayam ikut hanyut. Para korban yang kehilangan rumah tinggal, sementara ditampung di rumah milik tetangga. Di antara korban itu terdapat tiga keluarga yang masih bersaudara mereka Parinem, Marinem dan Paliyem.
Wabup Daryanto, Rabu (20/12), langsung meninjau lokasi, untuk menyerahkan bahan pangan bagi 16 KK yang menjadi korban banjir bandang. Kepala Kesbangpol dan Linmas Wangsit Sukono akan meminta bantuan Dinsos Provinsi Jateng untuk membantu perbaikan rumah yang akan digarap secara gotong-royong bersama warga, TNI/Polri.