seputarindonesia.com- PAGARALAM, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pemantau Gunung Api Dempo mengimbau para pendaki gunung agar berhatihati menjelang masa terulangnya embusan freatik dua tahunan, pada 2006 dan 2009.
Saat ini petugas pemantau tengah mengintensifkan pemantau Gunung Api Dempo melalui visualisasi. Hal tersebut untuk mengetahui secara pasti tanda-tanda akan terjadinya embusan freatik tersebut karena mengingat kondisi cuaca kerap hujan membuat alat kerap terganggu.
Kemudian,dengan banyaknya pendakian menjelang tahun baru,pihaknya meminta pendaki untuk berhati-hati. Jika terjadi embusan pendaki harus segera turun karena ditakutkan terhirup gas beracun. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pemantau Gunung Api Dempo Slamet mengatakan, embusan freatik yang membuka kuba lava Gunung Api Dempo tersebut biasa terjadi pada akhir atau awal tahun dan terjadi dua kali dalam setahun.
Untuk itulah, petugas saat ini mengantisipasi akan terjadinya embusan freatik tersebut melalui visualisasi. Namun, embusan tersebut bisa terjadi dan bisa juga tidak mengingat hal tersebut merupakan fenomena alam, yang terpenting pihaknya telah melakukan antisipasi. “Saat ini sudah masanya embusan freatik kembali terjadi. Sebab, embusan tersebut terjadi dua atau tiga tahun sekali. Untuk itulah, kita akan mengantisipasi dengan melakukan pemantauan intensif baik menggunakan alat ataupun dengan cara visualisasi,” kata Slamet.
Akan tetapi, terjadinya embusan freatik tersebut merupakan pertanda baik terhadap Gunung Api Dempo,karena kuba lava terbuka sehingga tidak akan membuat tekanan di dalam gunung api.