BANDUNG (Pos Kota) – Sedikitnya 400 rumah warga Bojongsoang, dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat hingga Senin (26/12)siang masih terendam banjir. Bahkan, sejumlah jalan yang mengakses kedua tempat itu terputus akibat diduduki banjir.
Buntut dari banjir yang merendam rumah dan jalan dengan ketinggian hampir 60 cm itu warga setempat praktis berada di rumah dan tak bisa bepergian. ” Kami masih kesulitan makanan dan minuman, karena sulit untuk belanja. Diharapkan pemerintah setempat segera menurunkan perahu karet untuk membantu sarana transfortasi,” kata Jajat, pegawai kelurahan di Dayeuhkolot Bandung saat dihubungi melalui selulernya.
Dia menjelaskan, banjir yang menyergap rumah warga sejak Minggu sore kemarin terjadi di dua kecamatan yang berdekatan. Untuk di Dayeuhkolot tercatat tiga tempat yang sudah terendam banjir dengan ketinggian air hampir 60 cm. Warga kini sudah mulai mengungsi ke tempat aman diantaranya kantor kecamatan dan kelurahan yang aman dari serbuan air. ” Ada dua ratus orang yang mengungsi di gedung pemerintahan itu,” ujarnya.
Kabid Darurat dan Logistik Pemda Kabupaten Bandung, Mahendra Hendrawan, menjelaskan korban banjir yang sudah mengungsi terdapat di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot 40 orang. Mereka tinggal di mesjid.
Korban banjir yang berlokasi di Kampung Babakan Leuwibandung hingga kini masih bertahan di rumah dan ada 50 rumah warga yang selamat dari serangan banjir. Banjir pun menyerang Kampung Cieunteung, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Tercatat 200 rumah warga terendam banjir dan mereka kini terpaksa tinggal di kantor kecamatan dan berdiam diri di lantai dua rumah mereka. Warga Kampung Andir di Baleendah sudah terlebih dulu mengungsi karena sudah diserang banjir sejak Minggu petang.
Dia menegaskan, meski banjir yang mulai menyerang rumah berlangsung sejak Minggu petang, namun hingga Senin siang belum menandakan adanya penyusutan air. Air setinggi 60 Cm mamsih terus bertahan di ketinggian itu sehingga menyusahkan kendaraan melaju dan warga beraktifitas. ” Belum ada penyusutan. Jika sekarang turun lagi hujan, ketinggian air bukannya menurun malah bertambah dan akan membuat lebih susah warga setempat,” kata Hendrawan