Pengungsi banjir lahar dingin di Ternate, Maluku Utara, Rabu (28/12) mulai mengeluhkan kurangnya bantuan yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pasalnya, mereka mulai kekurangan air bersih, tikar, selimut, dan kebutuhan anak-anak.
Hingga kini, pengungsi mengaku tidur hanya beralaskan tikar. Namun, hal itu tak terlalu bermasalah. Namun, yang mereka keluhakan adalah mulai kekurangan air bersih dan makanan anak-anak seperti susu bayi. Mereka meminta pemerintah daerah segera mencukupi kebutuhan mereka.
Saat ini, lebih dari 2500 warga mengungsi di sembilan titik pengungsian. Sementara itu, banjir lahar dingin yang terjadi pada Selasa (27/12) sore kemarin, telah menghancurkan puluhan rumah. Kerugian akibat insiden itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah