Metrotvnews.com, Jakarta: Curah hujan di awal tahun 2012 diprediksi cukup tinggi. Berbagai daerah diminta waspada potensi banjir tak terkecuali di Jakarta. Ibu Kota negara Indonesia ini merupakan satu dari empat daerah prioritas tertinggi mengantisipasi banjir. Tiga lainnya adalah ancaman lahar dingin Merapi, aliran Bengawan Solo dan DAS Citarum. Sejumlah pihak mengingatkan bahwa siklus banjir lima tahunan bakal merendam Jakarta pada tahun ini.
Jakarta dan banjir. Banjir dan Jakarta. Dua hal itu seolah sudah identik tak terpisahkan. Siapapun yang memimpin Jakarta, banjir selalu saja menjadi momok. Bagaimana tidak? Jakarta dilintasi 13 sungai utama yang hampir seluruhnya sudah mengalami penyempitan. Karena menyempit, maka kemampuan mengalirkan air hujan juga jauh berkurang.
Contohnya di sepanjang Sungai Ciliwung. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, kemampuan mengalirkan air di sungai ini hanya 17 persen saja. Selain akibat penyempitan juga terjadi pendangkalan sungai yang parah. Di Kali Krukut, kondisi juga tidak lebih baik. Kemampuan mengalirkan air tak sampai 37 persen.
Wilayah Jakarta, 40 persennya berada di bawah permukaan laut. Hingga saat ini tercatat ada 62 titik rawan banjir di Jakarta. Ada banyak faktor penyebab. Antara lain laju urbanisasi yang tak terbendung, berubahnya kawasan resapan air menjadi hunian, serta buruknya fungsi drainase.
Tiap tahun, kejadian banjir Jakarta malah makin buruk. Mari kita mengingat catatan banjir besar Jakarta 2002 dan 2007. Baik dari jumlah korban maupun sebaran titik banjir, kondisinya makin memburuk. Jika 10 tahun lalu imbas banjir dirasakan 100 ribu warga Jakarta, maka pada lima tahun berikutnya yaitu 2007, jumlah warga Jakarta yang mengalami dampak banjir tak kurang mencapai 210 ribu orang. Catatan korban tewas juga memburuk. Dari 25 korban jiwa di tahun 2002, menjadi 48 nyawa melayang akibat banjir besar 2007.
Titik sebaran banjir pun makin meluas. Dari tahun ke tahun banjir rutin terjadi di sepanjang aliran sungai. 10 tahun lalu saat intensitas hujan makin meningkat, bahkan istana presiden pun kebanjiran. Lima tahun lalu, kondisinya makin parah. Banjir 2007 menggenangi jalan-jalan protokol bahkan masuk hingga ke ruas tol. Jakarta betul-betul dibikin lumpuh akibat banjir.
Mengingat fakta dari tahun ke tahun Jakarta selalu dikepung banjir, masih adakah yang berani mengklaim sebagai 'ahlinya' Jakarta?