BREBES, KOMPAS.com - Ratusan warga di Desa Kecipir, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang terkena bencana banjir sejak Sabtu lalu, saat ini mulai terserang beberapa penyakit. Kebanyakan penyakit yang dialami mereka yaitu demam dan gatal-gatal.
Berdasarkan data pada posko kesehatan di Desa Kecipir, Selasa (3/1/2012) jumlah warga yang berobat karena sakit sekitar 240 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak empat orang terpaksa dirujuk dan dirawat di Puskesmas Kecipir.
Komandan Posko Kesehatan Desa Kecipir, Akmaluddin mengatakan, dari empat orang yang dirujuk ke Puskesmas Kecipir, dua orang menderita tekanan darah tinggi, satu orang jatuh dari sepeda motor saat menyelamatkan diri dari banjir, serta satu lainnya mengalami psikomatik atau penyakit syok kejiwaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Sri Gunadi Parwoko mengatakan, pemerintah melibatkan sekitar 12 dokter umum, dua dokter gigi, dan sejumlah bidan dan perawat. Persediaan obat, makanan, dan air bersih terus disalurkan untuk masyarakat.
"Kami menyediakan semua obat yang dibutuhkan," katanya. Menurut dia, pihaknya juga mewaspadai penyakit yang mungkin timbul pasca banjir, antara lain diare dan gatal-gatal.
Banjir di Desa Kecipir, Kecamatan Losari terjadi sejak Sabtu lalu, akibat tanggul Sungai Bancang dan Sungai Ciapit jebol. Banjir merendam sekitar 646 rumah di tiga pedukuhan, yaitu Dukuh Kecipir, Bancang, dan Blanko.
Banjir di desa tersebut terjadi bersamaan dengan banjir yang melanda 16 desa lainnya di empat kecamatan di Kabupaten Brebes, yaitu Kecamatan Tanjung, Losari, Kersana, dan Banjarharjo. Saat ini, banjir sudah mulai surut, tetapi aktifitas masyarakat belum sepenuhnya kembali normal.